Waah... denger namanya yang eksotis, langsung terbayang
masakan khas Minahasa yang kaya bumbu dan pedas segar ya. Tinoransak adalah
masakan khas Sulawesi utara yang berbahan utama protein hewani [ayam, paniki,
dan daging-daging lainnya] yang dibumbui cabe rawit, daun kemangi, daun jeruk,
daun kunyit, dkk lalu dipanggang dalam buluh bambu. Konon katanya kalo dimasak
dalam suhu yang pas, lemak ayamnya akan mencair dan menciptakan kuah kental
diantara potongan ayam yang gurih. Buluh bambu yang dilapisi daun pisang juga
membuat aroma ayam dan bumbu2nya tetap utuh terperangkap di dalam, sampai
saatnya buluh dibuka dan siap dinikmati. Ngeces? Drooling? Iyaaa... tapi jauh
banget kalo harus ke Sulawesi dulu. Kalo mau bikin sendiri juga susah cari
buluh bambu dan pemanggangnya kali ya?
Hmm... kita modif saja, ayam tinoransak panggan pake lock
& lock oven glass. Pastinya nggak akan bisa menyamai citarasa asli yang
diolah oleh tangan ahli dengan cara memasak tradisional, tapi cukuplah untuk
menuntaskan rasa penasaran akan harum buluh bumbu yang menyatu dalam ayam
tinoransak ini. Untuk menambah aroma, saya alasi bagian bawah dan atas adonan
ayam dengan daun pisang.
Walaupun bumbu-bumbunya sama, tapi masakan ini terasa
berbeda dengan masakan sehari-hari saya yang kebanyakan adalah masakan kahs
daerah Jawa, karena pada ayam tinoransak ini daun-daunan bumbunya dirajang
kasar dan nantinya akan ikut dikunyah bersama ayamnya. Rasanya tiap gigitan
jadi sangat kaya rasa dan tesktur hehe. Sementara pada kebanyakan masakan
daerah Jawa, daun-daun bumbu biasanya diuleg halus atau justru dibiarkan utuh
begitu saja, jadi kita hanya akan menghirup aroma dan citarasanya tanpa harus
mengunyah daun rempah-rempah. Misalnya soto yang memakai daun jeruk purut dan
serai utuh, atau sayur lodeh yang menggunakan daun salam utuh, mangut yang
menggunakan daun kunyit utuh, atau sambel pecel yang menggunakan daun jeruk
ditumbuh halus.
Setelah semua bahan tercampur rata, langsung ditaruh di
Lock & Lock oven glass, ini adalah heat resistant glass yang terbuat dari Borosilicate sehingga aman
digunakan untuk memanggang di oven/ microwave, bahkan juga bisa untuk menyimpan
makanan di freezer.
Saya baru tau kalo ternyata ada jenis tempered-glass yang
bisa dengan gampang pecah berkeping ketika dipanaskan/ didinginkan secara
tiba-tiba karena saat proses pembuatannya menghasilkan zat nickel sulfide yang
akan mengembang saat suhu berubah tiba-tiba sehingga mengakibatkan kaca pecah
secara tiba-tiba dan bisa melukai badan. Nah untuk amannya, sebaiknya kita
memanggang hanya dengan wadah kaca heat-resistant yang memang didesain khusus
untuk tahan sampai suhu 400 dc.
Selain itu, lock & lock ovenglass juga
punya kelebihan, yaitu:
1. Tidak pecah dengan sendirinya
karena perubahan suhu
2. Aman digunakan di oven,
microwave, dan frezer
3. Lebih ringan dibanding
tempered glass
4. Suhu permukaan lebih rendah
setelah digunakan pada oven/ microwave
5. Tahan lama, tetap bening walau
sering digunakan
Ayam Tinoransak
Bahan:
300gr ayam, dipotong kecil-kecil
1 lembar daun pisang untuk alas
Bumbu:
2 batang daun bawang
5 lembar daun jeruk purut
1 genggang daun balakama [kemangi]
1 lembar daun pandan
1 lembar daun kunyit
1 ruas kunyit
1 ruas jahe
4 siung bawang merah
1 siung bawang putih
3 butir biji pala à [saya
pake 1 saja]
3 biji cabe rawit merah
Cara memasak:
1.
Haluskan
kunyit, jahe, pala, bawang merah, dan bawang putih.
2.
Campurkan
bumbu halus dengan potongan ayam, aduk rata
3.
Rajang kasar semua daun [kecuali kemangi], lalu
campurkan dengan ayam yang sudah dibumbui
4.
Siapkan lock
& lock oven glass, lapisi bagian bawahnya dengan daun pisang. Tata ayam
yang sudah dibumbui, lalu tutup atasnya dengan daun pisang.
5.
Panggang
sampai matang, bau harum ayam tercium. Siap disajikan
Sumber resep: 100 mak nyus makanan tradisional Indonesia,
Bondan Winarno. Modifikasi sesuai selera pribadi hehe
Note: Tulisan ini diikutsertakan dalam kompetisi LOCK&LOCK “Mrs. Chef” yang dilaksanakan oleh LOCK&LOCK Indonesia bekerja sama dengan HHBF (Homemade Healthy Baby Food)
Salam kenal mbak Devi. waaah fotonya menģgoda bangeet. Kapan2 bisa dicoba niih. Thx for share mbak.
ReplyDeletesama kenal juga Mbak Ridha :) silakan mari dicoba
DeleteSalam kenal mbak Devi. waaah fotonya menģgoda bangeet. Kapan2 bisa dicoba niih. Thx for share mbak.
ReplyDelete