Wednesday, 22 April 2015

[Review] Alergon, alternatif kukis glutenfree





Duluuu.. waktu anak saya masih umur 2-3 tahun, saya lumayan rajin bikin camilan setiap hari. Bisa puding, cake, jajanan tradisional, cookies, atau rebus-rebusan. Tapi setahun belakangan karena ibunya sok sibuk jualan online jadilah masalah camilan anak ini agak terbengkalai. Apalagi dia juga udah sekolah setengah hari dan dapet makan di sekolah, jadinya makin sedikit waktu nyemil di rumah. Jadi sekarang karena jarang masak camilan, kadang harus sedia cemilan instan seperti cookies kemasan, sereal, atau roti tawar. Kami masih cukup selektif dalam hal ini, hanya yang minim zat-zat kimia [pewarna, pemanis buatan, pengawet] saja yang kami sajikan.



Suatu ketika saya tau tentang alergon, biskuit yang dikeluarkan oleh nutrifood, nama lengkapnya adalah tropicana slim alergon cookies. Menarik karena alergon ini diklaim gluten free, sugar free, tidak mengandung susu, telur, kacang, pengawet, dll. Waaah... jarang banget lo ada produk yang selengkap ini free-nya. Ini cocok untuk semua jenis umur, terutama untuk mereka yang menghindari makanan pencetus alergi seperti gluten, susu, dan kacang.



Anak saya tidak alergi terhadap gluten, susu, gula, dll tapi selama ini kami sekeluarga memang membatasi konsumsi bahan-bahan tersebut. Misalnya gluten, ini memerlukan waktu lama untuk dicerna tubuh sehingga sebaiknya tidak dimakan setiap hari. Gluten terdapat pada gandum dan produk olahannya, seperti roti gandum, mie gandum, cookies gandum, dan  lainnya. Lalu susu juga, susu yang kami minum hanya susu UHT/ pasteurisasi yang diolah sebentar untuk mempertahankan zat gizi alami. 



Jadi, kalau alergon ini glutenfree, dibuat dari apakah dia? Mari kita cek komposisinya
Komposisi: margarin [mengandung atioksidan askorbil palmitat & tokoferol, beta karoten], tepung beras putih, fruktosa, tepung singkong, kismis, air, maltodekstrin, pengemulsi mono dan di gliserida, pengembang natrium bikarbonat.



Ternyata memang beneran gluten free dan sugarfree ya, yeayyyy.... bisa untuk stok cemilan di rumah ini :) Bisa juga untuk dikonsumsi ibu hamil, ibu menyusui, orang yang ingin bergaya hidup sehat, dan orang yang punya alergi terhadap beberapa bahan khusus. 
Cookies alergon ini teksturnya kering dan cenderung keras kalau dibanding cookies kemasan lain, tapi justru bagus karena dengan begitu kita akan mengunyahnya pelan-pelan dan lebih lama sehingga proses pencernaan di mulut berlangsung sempurna. Rasa manisnya sedang dan sangat cocok dipadu dengan butiran kismis, baunya sedeep banget. Kelebihan lain cookies ini adalah kemasannya dilengkapi cup plastik keras sehingga cookies nggak gampang hancur dan lebih awet kering. Oya satu hal lagi yang penting, alergon ini udah mencantumkan logo halal MUI jadi bisa dikonsumsi umat muslim tanpa was was ya.

Salam,
Devi - BunKim

Thursday, 16 April 2015

Nasi Bakar Udang Teri





Awal minggu lalu pas ke tukang sayur deket rumah dan menemukan ibu-ibu lagi pada rebutan daun pisang yang ijo seger-seger, akhirnya saya pun nggak tahan juga untuk ikut rebutan hehe. Seribu dapet 3 lembar daun pisang, belum tau mau dibuat masak apa. Sampai rumah cari-cari ide dan ketemulah ide bikin pepes tahu. Ternyata keesokan harinya daun pisang masih sisa, dan mulai cari-cari ide resep sampai terdampar di sebuah blog yang memajang resep nasi bakar CNN a la Bu Fatmah Bahalwan. Waaah... kebetulan beberapa bulan ini saya lagi jatuh cinta banget sama resep-resep NCC, sampai cari resep apapun pasti pake keyword tambahan NCC dibelakangnya: resep gulai NCC, resep ayam bakar NCC, resep serabi solo NCC, donat NCC dll. Memang terbukti sih ya resep NCC selalu berakhir weeeenaaaak makanya laris dipake para foodie blogger.



Berawal dari resep nasi bakar NCC, dimodifikasi sesuai bahan-bahan yang ada di rumah, maka jadilah... menu makan hari itu: nasi bakar isi udang teri pedas. Yang paling khas dari nasi bakar adalah bau wangi daun pisang yang terpanggang bercampur dengan bau khas sereh dan salam yang dicampur ketika memasak nasinya. 



Nasi bakar ini lumayan praktis, nggak perlu waktu terlalu lama.. apalagi kalo cara masaknya seperti saya: nasi masuk ke magic jar jadi nggak usah diaron dan dikukus dulu. Selain praktis, gizinya juga cukup lengkap ya: ada protein hewani [udang/ daging ayam/ teri/ dll] dan ada sayurannya juga [saya pakai wortel dan buncis cincang]. Bisa juga ditambah jamur, tempe dan tahu cincang, atau sayuran lain sesuai selera.

Berikut resep modifikasi nasi bakar NCC:


NASI BAKAR
oleh: Fatmah Bahalwan [NCC]

Bahan:
- 500 gram beras, cuci, tiriskan
- 1/2 sdm garam
- 2 batang serai
- 600 ml santan
- 50 gram bawang merah iris
- 1 sdt kaldu bubuk [saya nggak pake]
- 6 sdm minyak untuk menumis
- daun pisang secukupnya untuk membungkus

Bahan Tumisan:
- 150 gram daging ayam, potong dadu [saya pake udang]
- 100 gram teri medan, cuci, goreng, tiriskan
- 3 buah bawang putih, iris
- 2 buah cabai hijau, iris serong
- 2 buah cabe merah mesar, iris serong
- 1 batang daun bawang, iris serong kasar
- 1 sdt garam
- 1 sdt gula pasir
- 100 ml air
- 4 cabai rawit merah, iris serong
- 1 sdt kaldu bubuk [saya nggak pake]
- 4 sdm minyak goreng untuk menumis
- [Saya tambahkan 1 wortel ukuran sedang dan segenggam buncic, cincang kecil]

Cara Membuat:

1. Tumisan: Panaskan minyak, tumis bawang merah hingga layu, masukkan cabai hijau, cabai merah, dan cabai rawit merah hingga harum. Masukkan daging ayam, aduk rata dan biarkan daging matang dan berubah warna. Tuangi air, masak hingga air meresap dan kering. Masukkan bahan lain, aduk rata sebentar. Angkat.

2. Nasi: panaskan minyak tumis bawang merah hingga harum, tuangi santan, daun salam, serai, garam, dan kaldu bubuk, masak hingga mendidih  lalu masukkan beras. Aduk rata, biarkan hingga santan terserap habis dan nasi menjadi aron. Kukus selama 20 menit hingga matang, angkat. [saya masak nasinya pake magic jar seperti biasa, Cuma airnya diganti santan lalu ditambah daun salam, serai, dan garam]

3. Ambil selembar daun pisang, beri nasi matang dan beri tumisan kurang lebih 2 sdm di tengah, bungkus seperti lontong besar, semat dengan lidi kedua ujungnya. Bakar di atas wajan atau panggangan panas hingga harum. Sajikan.

Selamat makaaaan :)
Devi

Cuma Oseng Pare



Pare atau paria, buah berbintil dengan rasa pahit yang sering diolah jadi sayur. Teksturnya segar dan kres ketika digigit. Dulu jaman masih kecil, di kampung saya di Magelang kayaknya pare itu pahiiit banget, tapi sekarang tinggal di Bekasi nggak pernah nemu pare dengan rasa pahit yang cukup 'menggigit' bahkan nyaris nggak ada pahitnya.



Biasanya diolah jadi sayur tumis, dicampur teri medan, tomat, dan jangan lupa... cabe yang banyaaaaaak. Selamat makan :)



Wednesday, 15 April 2015

[Review] Menjelajah kekayaan kuliner Nusantara di Foodvaganza





Pernah nggak sih, waktu jalan ke mall sama balita tiba-tiba merengek lapaaar? padahal baruuu aja sampai dan tadi di rumah juga nggak mau ditawari makan. Ya sudah, biar acara belanja ibunya berjalan lancar, harus cari sesuatu yang praktis untuk mengganjal perut. Karena kami sekeluarga pecinta jajan pasar khas Indonesia, jadi di mall pun yang dicari ya jajan pasar. Sebelum memilih gerai makanan, ada beberapa syarat yang harus terpenuhi: halal, makanan ditaruh di tempat tertutup, banyak pilihan makananya, rasa enak, dan harga terjangkau. Pilihan saya sering jatuh ke Monami bakery karena memenuhi syarat-syarat tadi. Yang paling favorit di Monami? tentu saja semua jenis jajan pasar mulai dari bubur sumsum, dadar gulung isi unti, pastel sayuran, lemper, kue ku, kue lumpur, lapis beras, kue nagasari, kue mutiara, dan semuanyaaaa. Gerai monami juga tersebar di banyak tempat ya, hampir setiap mall di Jabodetabek pasti ada monami, termasuk juga di Lippo Mall Kemang [Kemang Village]. 

Mall yang terletak di Kemang Village, Jl. P. Antasari no. 36, Kemang, Jakarta selatan ini ternyata punya tempat khusus untuk pemburu makanan yang disebut Avenue of The Stars. Area ini menyediakan tempat makan indoor maupun outdoor dengan pilihan makanan dari 23 resto seperti Colonial, TGI Friday’s, Bon Chon, Café Barbera, Coca Suki, White Elephant, D’Bacio, El Gaucho, Gangnam Style, Killiney Kopitiam, Kopi Kitchen, Market Bar, monViet, Ootoya, Kafe Betawi, The Harvest, Urban Bistro, dan lainnya. Puluhan jenis makanan tersedia disini, ada makanan khas Vietnam, Jepang, Korea, Thailand, Mexico, dan pastinya makanan dari negeri kita tercinta Indonesia.




Saya belum pernah ke Lippo Mall Kemang/ LMK, tapi kayaknya seru juga tempatnya ya... apalagi ternyata bulan Maret – Mei ini LMK lagi ngadain acara bertajuk FOODVAGANZA.  Tau info tentang foodvaganza dari Indonesian Food Blogger yang bekerjasama dengan LMK mengadakan acara Lippo Mall Kemang Foodvaganza review challenge. Di foodvaganza ada banyak acara menarik, antara lain:

  1. Talkshow & Cooking Demo 4-5-11-12 april


Pembicara talkshow-nya Pak Bonda Winarno loo... iyaa, pakar kuliner Indonesia yang terkenal dengan “maknyus”nya itu! Pak Bondan mengulas tentang tempe, tapi sayangnya udah selesai rangkaian acara talkshownya tanggal 12 april kemarin.

  1. Cooking Competition 21 maret dan 18 april


Cooking competition pertama bertema ‘masakan kaki lima khas Indonesia’ dengan juri Pak Bondan. Lalu yang kedua akan diadakan Sabtu besok, tanggal 18 April. Yang mau ikutan masih ada waktu daftar ni, silakan kesini ya:

 
  1. Street Food Ideas Challenge 22 maret, 5-12-19 april


Ini ajang untuk mengeksplore kreativitas di bidang memasak, khususnya masakan kaki lima. Masih ada satu kesempatan challenge lagi tanggal 19 April nanti.

  1. Gallery of Indonesian Traditional Spices 4-19 april
 Sebagai penggemar masakan khas Indonesia, rasanya wajib mengunjungi galeri yang satu ini. Inilah saatnya menjelajah kekayaan kuliner Indonesia, karena masakan yang enak berasal dari bumbu-bumbu khas yang mungkin nggak pernah kita temua di pasar sekitar kita ya, saking banyaknya jenis bumbu disini.

  1. Eating Competition 4 dan 11 april

 Kompetisi makannya juga udah berakhir, tapi masih terrekam serunya acara ini di foto-foto dari twitter LMK :)

  1. Lomba Instagram dengan Tema You & Your Food dan Foodvaganza review challenge 9 maret – 19 April
Ada daily prizes untuk para foodie lover yang mau memamerkan hasil buruan makannya di LMK, silakan upload ke instagram @lippomallkemang dengan #foodvaganza


Para pengunjung foodvaganza juga dimanjakan dengan voucher senilai 150rb yang bisa dibeli seharga 100rb saja.



 Saya bukan tipe petualang dan pemburu resto di mall, karena kebanyakan restoran di mall menawarkan menu western semacam pasta, steak, dan semacamnya. Sementara kami sekeluarga lebih suka masakan Indonesia. Tapi kalo ada acara seru macam foodvaganza yang banyak mengulik hal seputar masakan Indonesia [galeri bumbu khas Indonesia, talk show tempe, jajanan kaki lima, dll] tertarik juga untuk datang dan mencoba satu-dua resto yang ada disana. Kata beberapa reviewer dan blogger, Lippo Mall Kemang ini tempatnya enak untuk duduk-duduk santai ya. Sayang sekali jauh dari Bekasi dan lagian anak semata wayang lagi sakit nggak bisa jalan-jalan 2 mingguan ini >.<

Tapi nggak ada salahnya juga ngumpulin info seputar resto dan tempat makan di LMK, siapa tau nanti weekend bisa mampir kesana untuk liat galeri bumbu khas Indonesia sambil mencicipi beberapa masakan ala resto di LMK. Dari hasil ngumpulin reviewnya, jadi tertarik untuk menyambangi resto-resto ini nanti, masih resto yang menyediakan masakan khas Indonesia pastinya hehe

  1. Ayam taliwang lima rasa
Hmmm...udah ngeces liat pilihan menu restoran ini, yang menyediakan berbagai olahan lauk berbumbu khas taliwang, seperti ikan gurami taliwang, cumi taliwang, iga taliwang, lele goreng taliwang dan pastinya ayam taliwang. Menyediakan porsi sekali makan maupun ayam utuh untuk dimakan bersama teman atau keluarga besar.


 sumber foto: zomato

Ada juga pilihan menu alternatif seperti nasi bogana, jamur enoki goreng, atau sayur pucuk daun labu. Harganya cukup terjangkau untuk keluarga muda macem kami, kisaran 30rb/ porsi atau 65rb untuk 1 ekor ayam utuh.
Resto ini dapet rating 3/5 di zomato

  1. Cafe Betawi
Disini ada banyak banget pilihan makanan khas Indonesia populer seperti sop buntut, gado-gado, rujak juhi, sate, soto betawi, lonting cap gomeh, nasi rawon, sayur asem, dan soto mie. Untuk cemilan ada tape bakar, tempe mendoan, dan kue rangi. Huuuuuu.... menarik sekali untuk pecinta kuliner khas nusantara. Untuk kisaran harga makanan utamanya sekitar 30-85rb/ porsi.


 sumber foto: zomato

Restoran ini dapet rating 3.1/5 di zomato dan banyak rating bagus di openrice.com. Menu yang banyak direview adalah Soto Betawi, sayang saya kurang suka soto berkuah santan... tapi memang penampakannya kelihatan enak dengan kuah santan yang kental, pastinya gurih dan hangat cocok untuk musim hujan. Tempatnya juga Betawii banget, serasa lagi berkunjung ke rumah si Doel :D


Salam,
Devi :)

Tuesday, 14 April 2015

[Bangga masakan Indonesia] Dari mangut sampai ke pempek




Sejak kenal dan menyukai dunia masak memasak, cinta pertama saya adalah kuliner khas Indonesia. Hal yang paling unik dari kuliner Indonesia adalah bahwa saking majemuknya kuliner khas Indonesia maka  nggak ada satu masakan yang bisa mewakili ribuan jenis kuliner khas daerah-daerah di Indonesia. Semuanya memiliki kekhasan sendiri dan bagi saya [yang pemula di dunia masak-memasak] perlu berbulan-bulan untuk mengumpulkan resep, bahan, atau sekedar mencari tahu sejarah kuliner di suatu daerah. Mulai dari barat di ujung utara Aceh sampai timur di Papua, setiap daerah memiliki ke-khasan yang sangat menarik untuk ditelusuri. Makanya saya sangat menikmati acara wisata kulinernya pak Bondan Winarno, karena beliau bisa mengungkapkan keunikan khas setiap masakan dengan memikat. Satuuuu saja jenis bumbu dihilangkan maka bisa hilanglah kekhasan suatu masakan, seperti misalnya andaliman adalah ruh pada masakan Batak. Seperti Kluwak pada Rawon. Seperti lemon cui pada sambal raja khas kalimantan.


 
Kuliner khas Indonesia juga banyak dipengaruhi oleh masakan para pendatang yang masuk ke Indonesia ratusan tahun lalu, melalui jalur perdagangan maupun jalur penyebaran agama. Makanya, menarik sekali menelusuri sejarah kuliner daerah di Indonesia karena didalam semangkuk soto terdapat sejarah panjang perjalanan para pedagang China yang menjelajahi daerah pesisir Jawa. Seperti juga sejarah panjang yang terrekam dalam sepincuk ‘bubur suro’ yang sering disajikan dalam upacara keagamaan di beberapa daerah di Jawa. Belum lagi sejarah dalam segelas bir pletok, semangkok wedang ronde, atau sepiring mie Aceh.



Sebagai orang Jawa [Tengah] tulen yang tinggal di Pulau Jawa seumur hidup saya, maka nggak mungkin nggak kuliner daerah Jawa adalah idola bagi lidah saya. Untuk makanan utama, citarasa khas yang paling pas adalah gurih manis dengan sedikit sentuhan pedas, dan tentu saja bumbu dapur yang lengkap mulai bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, sereh, daun salam, gula jawa, dan beberapa bumbu pelengkap lainnya. Tapi setelah merantau ke Jakarta dan kemudian pindah Bekasi, dimana pilihan makanan mulai beragam dan sebagai anak kos [waktu itu] harus rajin beredar dari satu warung makan ke warung makan lainnya maka lidah pun mulai kenal kuliner khas daerah lain seperti pempek dan tekwan dari Palembang, bika ambon dari medan, ayam tangkap dari aceh, arsik ikan mas dari Medan, Sate padang dari Sumbar, rendang Padang, siomay bandung, nasi uduk betawi, jalangkotte dan lumpia makassar, bubur Manado, dan lain sebagainya. Ada salah satu yang nyangkut juga di lidah ternyata hehe. Dan inilah 5 kuliner paling favorit, setelah memilah puluhan kuliner yang kesemuanya favorit dengan susah payah hehe:

  1. Gudeg
Gudeg udah terkenal banget ya pastinya di seantero nusantara, apalagi semenjak adanya jajaran toko gudeg yang menyediakan kemasan khusus semacam kendil dan besek yang memudahkan gudeg dibawa sebagai oleh-oleh ke manapun kita mau pergi. Bahkan udah ada produsen yang memasarkan produk gudeg kaleng, tinggal buka dan dihangatkan aja. Gudeg khas Jogja yang lazim dikenal masyarakat memiliki citarasa khas gurih dan manis yang kental, dibuat dari gori [nangka muda] yang dimasak bersama rempah-rempah dan santan dalam waktu yang lama sampai bumbu benar-benar meresap dan nangka mudanya sangat lembek bahkan hancur. Tapi ada juga gudeg yang dibuat dari manggar [bunga kelapa], jenis ini nampaknya belum terlalu populer ya dibanding gudeg nangka muda, sayapun baru saja tahu dari sebuah liputan warung gudeg manggar di Bantul, Jogjakarta.
Gudeg biasanya disajikan bersama areh [santan kental], jangan krecek pedas [semacam sambal goreng krecek, dilengkapi tahu/ tempe dan kacang tolo], telur bacem, sambal, dan krupuk udang. Walopun saya penggemar gudeg, tapi saya belum pernah bikin sekalipun dan belum terpikirkan untuk memasaknya sendiri karena waktu masaknya yang akan sangat lamaaaaaaa hehehe. Lebih prakstis beli jadi, tapi di Bekasi agak sulit mendapatkan warung yang menyediakan gudeg dengan citarasa asli Jogja dan lengkap dengan uba rampenya ya. Lalu suatu ketika saya berkenalan dengan ZOMATO, direktori online restoran yang lengkap banget, untuk mencari tau dimana saja warung gudeg sekitar tempat tinggal kita. Di bekasi, zomato menemukan alamat warung Khas Jawa Tengah: https://www.zomato.com/jakarta/khas-jawa-tengah-medan-satria. Sementara di Jakarta ada https://www.zomato.com/jakarta/waroeng-solo-kemang yang udah direview banyak orang dengan skor 3.8 dari point maksimal 5, kayaknya bisa juga dicoba nanti kalo pas jalan-jalan ke Jakarta :)




  1. Soto Bening


Indonesia memiliki banyak sekali jenis soto, masing-masing daerah punya nama dan bumbu khas yang membedakan dengan daerah lainnya. Ada soto Madura, soto Kediri, soto Lamongan, soto Jepara, soto Semarang, soto Kudus, soto Betawi, soto Padang, soto Bandung, sroto Sokaraja, soto Banjar, soto Medan, dan coto Makassar. Penyajian soto juga bermacam-macam, ada yang dihidangkan dengan nasi, lontong, ketupat, mi, atau bihun disertai berbagai macam lauk, misalnya kerupuk, perkedel, emping, sambal, dan sambal kacang. Ada pula yang menambahkan telur puyuh, sate kerang, jeruk limau, dan koya [sumber: kompas dan wikipedia.  

Saya cenderung lebih suka jenis soto yang berkuah bening tanpa santan seperti soto lamongan atau soto kudus, yang disajikan dalam porsi kecil, dengan pelengkap tauge mentah, irisan seledri segar, bawang goreng, dan irisan daging yang mungil saja. Soto juga sering jadi menu pilihan waktu saya punya waktu masak cukup panjang seperti ketika weekend misalnya, karena merebus daging membutuhkan waktu cukup lama sampai aroma dan gurihnya kaldu ‘keluar’. Tapi ketika waktu masak terbatas atau udah keburu kelaperan sementara makan malam belum disiapkan, maka pilihannya adalah bisa segera lari ke warung soto terdekat. Misalnya di restoran ini: https://www.zomato.com/jakarta/soto-kudus-blok-m-gandaria

  1. Pempek 


Naaaah.... inilah satu-satunya makanan luar Jawa yang masuk dalam list 5 makanan Indonesia favorit saya hehehe. Pempek biasanya dibuat dari ikan tengiri dan tepung pati, ditambah bumbu, kemudian dibuat dalam berbagai macam bentuk. Pempek disajikan dengan kuah cuko yang asam-manis-pedas, irisan mentimun, dan taburan ebi yang telah dihaluskan.
Saya pernah beberapa kali mencoba membuat pempek tapi hasilnya nggak seperti buatan tangan orang palembang asli wkwkwk. Jadi kami lebih sering beli pempek jadi yang warungnya ada di deket rumah kami, yaitu pempek Gaby. Pempek Gaby ini juga udah masuk dalam direktori ZOMATO dan udah ada reviewnya juga [https://www.zomato.com/jakarta/pempek-palembang-gaby-rawalumbu]. Karena jaraknya hanya sekitar 200m dari rumah jadi ketika terjadi gawat darurat kelaparan melanda, bisa jalan kaki sebentar untuk memperoleh sepiring pempek, atau ada juga tekwan yang berkuah segar, pindang patin yang pedas dan kaya bumbu, model, atau sekedar krupuk kemplang untuk dibawa pulang jadi teman cemilan malam-malam.

  1. Pecel


Nama pecel, identik dengan Kota Madiun pastinya ya. Padahal di beberapa kota Jawa Tengah dan Jawa Timur juga mengenal pecel dengan gaya penyajian dan bumbu yang beda tipis dengan pecel a la madiun. Di Jawa Timur, pecel biasanya dijadikan pilihan menu sarapan: nasi putih yang masih mengepul hangat, ditambahi sayuran hijau rebus, lalu dikucuri sambal pecel yang pedas manis, lalu bisa pilih tahu goreng, tempe goreng, atau macam-macam rempeyek untuk lauknya.
Di ‘habitat’ aslinya, pecel biasanya disajikan penjualnya dalam wadah daun pisang yang dibentuk menjadi kerucut yang disebut “pincuk”. Dari situlah kemudian istilah “pecel pincuk” sering digunakan untuk memberikan kesan ‘nikmatnya makan pecel dari pincuk daun pisang’ walaupun kemudian pecel pincuk disajikan penjual didalam piring biasa hehe. Tapi mau disajikan di pincuk ataupun piring kaca, yang namanya pecel tetaplah juara 1 :)
Saat ini, sambal pecel bisa ditemukan di mana-mana, di minimarket, supermarket, tukang sayur keliling, pasar tradisional, toko oleh-oleh, toko sembalo dan lainnya jadi untuk yang suka praktis bisa beli sambal ini trus rebus sayuran, aduk2, jadi deh sepiring pecel untuk sarapan pagi. Tapi kalo misalnya mau langsung meluncur ke warung yang menyediakan pecel, bisa kesini https://www.zomato.com/jakarta/pecel-pincuk-gareng-bekasi-barat


  1. Mangut


Dibanding 4 makanan diatas, mangut mungkin adalah makanan yang paling tidak populer ya, tapi mangut ini.... enaaaaaak sekali. Setau saya ada 2 tipe mangut, yang didaerah pesisir biasanya menggunakan bahan utama ikan pari/ ikan pe asap dan rasa kuahnya dominan asin-pedas. Satu lagi yang di daerah jauh dari pesisir mangut menggunakan bahan utama ikan lele dengan kuah gurih-manis-sedikit pedas. Nah.. saya suka yang jenis kedua. Bumbu yang biasa saya gunakan untuk membuat mangut lele cukup simple: bawang merah, bawang putih, jahe, daun salam, sereh, kunyit, lengkuas, kencur, gula jawa, cabe rawit, dan santan.
Di Magelang atau Jogja, mungkin gampang mendapatkan warung yang menyediakan masakan mangut tapi di Jabodetabek agak susah cari warung mangut lele, untungnya ZOMATO lengkap banget direktorinya. Nemu deh warung yang jual mangut lele di Bekasi: https://www.zomato.com/jakarta/gudeg-kandjeng-bekasi-selatan.

Nah itulah 5 makanan favorit versi saya, gimana denganmu? Punya makanan khas Indonesia favorit juga kan? Kalo gitu bisa cek ZOMATO untuk mencari tahu restoran mana saja yang menyediakan makanan khas favorit di dekat rumahmu. Berikut ini cara untuk mengecek menu dan rumah makan yang menyediakannya:

1. Buka situs ZOMATO https://www.zomato.com/



2. Masukkan kota tempat tinggal dan jenis menu/ restoran yang kita cari 



3. Gunakan bantuan filter tambahan di panel kiri situs zomato untuk mempercepat pencarian. Selain memasukkan keyword [nama makanan/ nama restoran/ jenis restoran] kita juga bisa menggunakan panel di sebelah kiri yang berisi filter seperti kisaran harga [cost for two], jenis makanan yang disediakan restoran, jam buka, melayani delivery order atau tidak, dan sebagainya.

 4. Bandingkan beberapa restoran dengan bantuan rating dan review dari pelanggan



5. Males cari? langsung klik rekomendasi ZOMATO



6. Meluncur ke tempat makan dan siap menikmati makanan favorit!

Salam,
Devi  :)

Note: Tulisan ini diikutsertakan dalam blogger writing contest yang diadakan IDFB bekerjasama dengan ZOMATO.