Saturday, 16 March 2013

IDFB #9 : Bubur Suro




Dari namanya, pasti bisa menebak kan kalo bubur satu ini ada hubungannya dengan bulan Suro atau Muharram? Saya, walaupun 20 tahun tinggal bersama Mbah Putri yang rajin bikin segala macam ubo rampe sajian kuliner untuk peringatan-peringatan keagamaan, tapi belum pernah tau tentang bubur ini. Yap..baru setelah ada tantangan di IDFB #9 saya googling tentang bubur dan nyangkut di resep bubur suro :D Sengaja mau bikin bubur ini untuk tantangan congee/porridge


Baru tau juga bahwa dibalik bubur suro, ada banyak sekali makna peringatan sejarah Islam. Suro mengacu pada asyura atau tanggal 10 Muharram, pada tanggal inilah Nabi Nuh as. Kembali ke daratan setelah berlayar selama banjir bandang dan langsung membuat bubur untuk suplai makanan para pengikutnya. 10 Muharram juga Allah SWT. Menciptakan alam semesta. 10 Muharram juga terjadi perang Karbala yang sampai sekarang masih diperingati kaum Syi’ah. Kebetulan, Muharam juga adalah bulan pertama dalam penanggalan Islam, jadi pada bulan ini umat Islam diharapkan untuk bersyukur, introspeksi diri, sekaligus memperbaiki amal ibadah untuk bekal melewati 11 bulan selanjutnya. Sebagai peringatan itu semua, masyarakat di daerah Jawa biasanya membuat bubur suro pada awal bulan Suro. Ada sebagian orang yang menganggap bubur suro ini sesajen, tapi banyak juga yang menganggap bubur ini sebagai kekayaan kuliner yang kebetulan terkait dengan tradisi keagamaan. Sama seperti kita buat ketupat opor kalo Idul Fitri atau sate kambing kalo Idul Adha hehe

Waktu cari-cari resep bubur suro, saya nemu 2 aliran bubur suro. Di daerah Jawa Tengah-Jawa Timur, bubur suro hampir selalu tampil sebagai bubur gurih/asin dengan taburan lauk dan sayur. Sedangkan didaerah Jawa Barat, bubur suro biasanya berupa bubur merah-putih yang pake pemanis gula merah/gula kelapa di bagian bubur merahnya. 2 warna itu melambangkan sisi negatif dan positif kehidupan manusia, ada juga yang percaya 2 warna ini melambangkan darah merah dan darah putih asal muasal hidup manusia.
Untuk bubur suro versi gurih, taburannya mulai dari kacang-kacangan, telur dadar iris, cabe iris, timun, kemangi, perkedel kentang, abon, urap sayur, opor/suwir ayam, oseng bunga kol, sambal goreng, sampai bulir jeruk bali dan delima. Bahkan di satu blog http://archive69blog.blogspot.com/2013/01/bubur-suro-tradisi-bulan-muharam-di.html, ada yang bilang kalo jaman dulu bubur suro ini dibuat menggunakan 1000 bahan tapi karena susah mau ngumpulin 1000 bahan akhirnya pake pisang seribu [cau sewu] saja biar afdol ada seribu-seribu nya :P Pokoknya segala macem hasil bumi dimasukin kedalam bubur ini sebagai rasa syukur para petani [yang merupakan mayoritas mata pencaharian di Jawa] atas limpahan hasil panen di tahun sebelumnya.

Dibalik kelezatan rasanya, kalo menurut saya sih, bubur suro ini bisa juga jadi alat uji kesabaran hehe. Seperti bubur-bubur lain yang kelihatannya simple dan ringan [nggak bikin kenyang?] tapi ternyata masaknya..aduhai perlu setengah hari untuk bikin beberapa porsi bubur saja. Selain buburnya harus dimasak lama sampai tanak dan sering diaduk, bahan taburan [condiment] nya juga beraneka ragam dan harus ditelateni satu per satu. Apalagi buat pemasak pemula seperti saya yang baru pertama kali mau bikin bubur lengkap macam ini. Untungnya suami baik hati libur dan sepanjang hari ketawa-ketawa sama bocil, mancing ikan-ikanan dan berenang di kolam tiup jadi saya bisa puas banget dengan dapur berantakan saya tanpa perlu takut ada yang tumpah karena kesenggol mereka hehe. Total waktu masak dan motret kemarin sekitar 5 jam, itu belum termasuk beberes dapur dan cuci peralatan masak. Berharap ada yang mau minjemin tongkat ajaib.. sim salabim dapur rapi, abrakadabra cucian bersih kinclong huhuhu
Oke.... jadi inilah yang saya bikin kemarin, setengah hari kemarin:

Taburannya ada 11 macem: kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, kacang tholo, kacang bogor, oseng labu, cabe iris, telur dadar iris, opor ayam, perkedel, dan abon sapi. Abonnya saya beli jadi ya, nggak kebayang mau bikin abon sendiri hihi. Kalo bubur suro versi pak Bondan, pake 7 macem kacang-kacangan yang melambangkan 7 hari dalam seminggu harus dihadapi dengan bersemangat. Ganbatte...





Resep Bubur Suro
 Untuk 4 porsi

Bahan:
100 g beras, cuci, tiriskan
800 ml air + 200 ml santan kental [bisa ditambah-kurangi
2 lembar daun salam
1 sdt garam

Taburan:
1 buah cabai merah, iris
1 butir telur didadar, iris tipis
50 g kacang tanah, goreng
50 g kacang kedelai, rendam 2 jam, goreng
50 g kacang hijau, rendam 2 jam, goreng
50 g kacang tholo, rendam 2 jam, goreng
100 g kacang bogor, rebus lalu kupas
Abon sapi
12 buah perkedel kentang mini *
Oseng labu siam **
Opor ayam ***

Cara membuat:
1. Masak beras dengan air santan hingga mendidih. Tambahkan daun salam dan garam, masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga menjadi bubur kental
2. Sajikan bubur dengan bahan taburan

a.       PERKEDEL KENTANG MINI
Bahan:
·           ½ kg kentang, dikupas
·           1 butir telur, pisahkan kuning & putihnya
·           ¼ sdt merica putih halus
·           pala halus secukupnya
·           1 batang daun seledri dan daun bawang, iris halus
·           garam secukupnya
·           minyak goreng
Cara Membuat Perkedel Kentang:
·       Goreng kentang dengan minyak panas sampai matang  lalu haluskan selagi panas
·       Masukkan kuning telur, merica, pala dan daun seledri/ daun bawang lalu aduk rata
·       Bulatkan adonan kentang sebesar kelereng lalu pipihkan.  Ulangi sampai adonan kentang habis
·           Gulingkan bulatan kentang pada putih telur lalu goreng hingga matang kecoklatan.

b.      OSENG LABU SIAM
Bahan:
·           250 gr labu siam, iris bentuk korek api
·           1 sdm minyak untuk menumis
·           Sedikit air
·           Bumbu halus: garam-cabe merah 3 buah-bawang putih 2 siung-bawang merah 3 siung-gula
Cara membuat:
·           Tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan sedikit air
·           Masukkan irisan labu siam, aduk sampai matang

c.       OPOR AYAM
Bahan:
·           ½ ekor ayam, bersihkan dan potong-potong
·           Daun salam 2 lbr, daun jeruk purut 1 lbr
·           Lengkuas 2cm, jahe 2cm digeprek
·           Minyak untuk menumis
·           Santan encer dari ½ butir kelapa
·           Bumbu halus: garam- gula-bawang putih 5- siung-bawang merah 5 siung- kemiri 3 butir-1 sdt ketumbar- ½ sdt jinten
Cara membuat:
·           Tumis bumbu halus sampai harum, tambahkan sedikit air
·           Masukkan ayam, tunggu sampai mendidih
·           Tambahkan santan, masak sampai santan mengental


Happy cooking, 
Devi-BunKim :)


Sumber info:
sejarah 2 macam bubur suro disini dan disana
* serius banget kali ini, pake sumber info segala hehe. habisnya emang ga tau sama sekali tentang bubur suro ini, kalo saya ada salah tangkap makna mohon dikoreksi ya para pembaca yang budiman :P

6 comments:

  1. Postingan yang begini yang saya mau mengedukasi pembaca :) Makasih yah udah berpartisipasi!

    ReplyDelete
  2. Replies
    1. Hehe..makasih Mbak Tiek. tp gurih buburnya masih kalah manteb sama tukang bubur jaman SD dulu..kayaknya masak pake luweng [tungku tanah liat] sampe 5 jam :)

      Delete
  3. Buburnya menggoda sekali Mbak Devi ana, salam kenal ya :)

    ReplyDelete