Udah lama banget mau coba
resep ini tapi nggak tau kenapa nggak jadi-jadi bikinnya. Baru minggu kmaren
bikin karena anak lanang request bola-bola labu untuk hadiah karena mau
dipotret pake baju jualan Ibun. Okelah, karena paginya sesi foto udah
berlangsung lancar jadi jam 10 udah bisa ngukus labu. Siangnya, mulai bikin
adonan. Saya bikin ebelskivers labu isi keju untuk Kimi dan ebelskivers coklat
untuk saya :D Kali ini share resep versi coklat dulu ya, yang labu – keju nyusul
lagi nanti
Ebelskivers [aebelskeevers]
adalah pancake bulat tradisional Kopenhagen, Denmark. Bentuknya sama kayak
poffertjes dan takoyaki, cuma cara bikinnya sedikit beda. Adonan ebelskivers mirip
dengan bolu-boluan/cake yang sering saya bikin selama ini, adonan kering +
adonan basah dan kuning telur + putih telur yang dikocok terpisah. Pas matengnya,
tekstur lebih lembut dan berrongga daripada poffertjes. Saya –seperti biasa-
skip baking powder dengan pede-nya karena metode bikinnya udah familiar banget,
dan alhamdulillah jadi juga si ebelskivers ini.
Btw, saya baru kali ini
tau ada makanan bernama ebelskivers [bahasa Denmark, berarti potongan apel.
Awalnya ebelskivers ini disajikan dengan potongan apel yang emang banyak
terdapat di Denmark tapi lama-kelamaan ebelskivers makin variatif tergantung
selera tiap keluarga, ada yang suka penyajian plain, tambahan gula bubuk, selai
buah, karamel, coklat, dst]. Saya sukaaaa banget buku ebelskivers yang saya beli
dari toko bukbek seharga 25rb ini karena dalemnya detail dan penuh dengan resep
modifikasi. Diceritakan sejarah dan asal usul nama ebelskivers, variasi resep
turun temurun, padu padan filling dan topping, dan tips-tips lainnya. Well, buat
saya buku seperti ini jauh lebih menarik daripada buku berisi ratusan resep
lengkap tanpa cerita apapun. Tentu saja saya punya juga buku resep lengkap 505
masakan gitu, dan sering saya pakai juga tapi rasanya nggak seheboh kalo saya
baca buku yang berisi cerita lengkap tentang sebuah makanan. Ngayal deh, suatu
saat nanti akan ada banyak buku yang bercerita lengkap tentang makanan khas di
Indonesia ini, bukan cuma sharing resepnya tapi juga sejarah dibaliknya. Karena
“semangkuk makanan menyimpan ribuan kisah tentang sejarah suatu bangsa dan
perjalanan budaya masyarakatnya” [kalo ga salah pernah baca kata-kata ini di
ulasan kuliner akhir bulan di koran Kompas]
Nah saya udah kebanyakan
cerita, langsung ke resep aja ya:
Adonan dasar Ebelskivers
coklat
1 cup [155gr] tepung
terigu serba guna
2 sdm coklat bubuk
1 ½ sdt gula pasir
½ sdt baking powder [SAYA SKIP]
¼ sdt garam
2 telur ukuran besar, pisahkan putih dan kuningnya
1 cup [250ml] susu
2 sdm unsalted butter, lelehkan dan biarkan dingin
Filling: coklat masak/ DCC, potong kotak kecil
Cara membuat:
1. Campur
tepung terigu, coklat bubuk, gula, dan garam di mangkok besar, aduk rata. Sisihkan.
2. Di
mangkok lain, kocok kuning telur sebentar, lalu masukkan susu dan butter leleh.
Kocok rata dengan whisker
3. Tambahkan
adonan kuning telur ke adonan tepung, aduk menggunakan spatula sampai tercampur
rata, sisihkan
4. Di
mangkok bersih, kocok putih telur dengan kecepatan tinggi sampai stiff peak
[puncak membentuk kerucut, tidak menetes lagi]
5. Dengan
spatula, campurkan sedikit putih telur ke adonan tepung dan kuning telur. Ulangi
sampai putih telur habis. Adonan siap digunakan
6. Siapkan
cetakan poffertjes, tunggu sampai cukup panas, api kecil. Tuang adonan sampai
setengah lubang, isi dengan filling, tutup dengan adonan lagi sampai agak penuh.
Tunggu sampai bagian bawah berkulit, balikkan adonan sampai berbentuk bola. Angkat
dan sajikan
Sumber resep: Buku Copenhagen for dessert
Happy cooking :)
Devi - BunKim
hmmm ... keliatannya enak :)
ReplyDeletehihi iya mbak, dimakan sore2 sambil ngopi [kalo lagi nggak puasa]:P
ReplyDelete