Roti, selalu punya ‘kasta’ khusus dalam catatan perdapuran saya. Sejak awal jatuh cinta ehm... pada prosesi masak-lalu-motret, membuat roti selalu menumbuhkan sesuatu di hati, kalau bisa digambarkan mungkin seperti percikan kembang api menjelang lebaran. Misterius sekaligus menggembirakan. Bagaimana nggak? Adonan tepung dan ragi diuleni, ditarik, dibanting sampai elastis, lalu mengembang, dan dipanggang beberapa menit, lalu muncullah roti-roti gendut yang wangi dan panas dari oven. Kabar baiknya lagi, saya belum pernah gagal bikin roti, walaupun jarang bisa nguleni sampai kalis dan dijembreng tanpa robek. Padahal kalau bikin kakak-adiknya si roti [yaitu cake, cookies, atau jajan pasar]....saya banyak gagalnya hehe
Selain itu, waktu nguleni
roti untuk banyak orang –termasuk saya- bisa jadi waktu terapi gratisan,
penyaluran emosi negatif seperti semacam “stress room” di kantor-kantor wkwkwk.
Adonan yang empuk dan liat itu, mau dibanting, dipukul, dicakar, dipenyet,
dilempar sekalipun nggak akan berontak apalagi marah. Malah dia akan semakin elastis,
semakin mengembang. Sampe saya pikir, jadi kayak falsafah hidup ya. Harusnya,
kita bisa jadi seperti adonan roti. Semakin keras dan kejam hidup “membanting”
kita, makin liat dan berkualitaslah kita.
Kali ini, saya buat roti
kentang. Resepnya dari buku Primarasa aneka roti dari seri masak Femina. Sebelumnya
saya udah sering bikin roti labu dan roti ubi, saya suka dengan efek warna
alami 2 bahan itu jadi setelah mateng rotinya berwarna ungu, kuning, jingga,
cantik. Tapi setelah kenal roti kentang sebulan lalu, well...harus mengakui kalau
kentang memang istimewa, teksturnya jadi empuk dan mengembang bagus. Jadi bulan
ini saya cuma 2 kali baking, dan
dua-duanya adalah roti kentang :)
Seperti biasa, saya
ngotak-atik resepnya, masukin kentang lebih banyak dan mengurangi gula. Resep
asli berjudul roti sisir kentang, dibuat tanpa filling dan dicetak dalam loyang loaf. Saya modif rotinya pake filling coklat dan keju + dicetak dalam paper cup biar gampang kalo mau dibawa
untuk bekal jalan-jalan.
Roti kentang
Sumber: Primarasa aneka roti dari seri masak
Femina
Bahan
200gr tepung terigu
protein tinggi [saya pake cakra kembar]
100gr kentang kukus,
kupas, haluskan selagi panas [saya pakai 200gr]
1sdt ragi instan
50gr gula pasir [saya pakai 25gr, hasilnya nyaris plain]
1 kuning telur, kocok
lepas
75ml susu cair [saya pakai UHT plain]
1 sdt garam
35gr mentega
Mentega untuk olesan
loyang
Olesan dan taburan
1 kuning telur, kocok
lepas, campur dengan 25ml susu cair [saya pakai susu UHT saja]
Keju parut, meises,
terserah selera
Saya tambahi filling keju dan coklat
Cara membuat
1. Taruh tepung terigu, kentang halus, ragi instan, dan gula
dalam mangkuk, aduk rata. Masukkan kuning telur dan susu cair, aduk rata. Tambahkan
garam dan mentega, uleni hingga adonan kalis
2. Bulatkan adonan, taruh dalam mangkuk. Tutup dengan
plastik/ kain bersih. Diamkan hingga adonan mengembang 2 kali semula [sekitar
30 menit]. Olesi bagian dalam paper cup
dengan mentega. Panaskan oven pada suhu 200 dc
3. Kempiskan adonan dengan cara ditinju untuk membuang sisa
gas. Potong [saya sekitar @50gr], isi dengan bahan filling, tutup dan bulatkan. Letakkan didalam paper cup yang telah
ditata dalam loyang datar
4. Biarkan adonan mengembang sekitar 30 menit, olesi
permukaan roti dengan bahan olesan, taburi dengan meises/ keju parut
5. Masukkan loyang ke dalam oven, panggang hingga matang
10-15 menit. Keluarkan loyang dari oven. Olesi lagi permukaan roti dengan bahan
olesan selagi masih panas
Happy baking :)
Devi - BunKim
No comments:
Post a Comment