Monday 14 January 2013

[wisata] 7 ribu, bisa naik pesawat luar angkasa


 
  
Ahaha judulnya agak lebay. Bukan sungguhan jadi astronot tapi cukuplah dapet sensasi naik pesawat luar angkasa a la astronot. Dimana tempatnya? Planetarium TIM.


Jadi, hari Jum’at minggu lalu baca berita Pak Jokowi dicegat anak-anak PAUD sebelum mereka wisata ke Istana presiden dan planetarium TIM. Tiba-tiba inget, lha iya dulu kan hampir tiap minggu mampir TIM dan tau ada planetarium disitu [waktu itu masih renovasi] kenapa nggak kepikiran jalan-jalan ke TIM lagi ya. Akhirnya hari Minggu rencana mau berangkat, naik kereta commuter line alias KRL. Sejak pagi cuaca mendung dan yaa...enak buat tiduran. Baru jam 10 siang siap-siap mau berangkat. Sampai TIM sekitar jam 11.20, dari Bekasi kami naik KRL turun stasiun Cikini trus sambung naik bajaj sampai TIM. Liat sana sini, ternyata ada pertunjukan jam 11.30..sayangnya loket udah tutup dan akan buka lagi jam 12 untuk pertunjukan jam 1 siang. Kalo Sabtu-Minggu pertunjukan ada 3 kali, jam 11.30, 13.00 dan 14.30. Pertunjukan? Yap, planetarium TIM ini Cuma ada pertunjukan di bioskopnya aja [kami kira disana ada miniatur alam raya gitu hehe..dasar, emang belum pernah ke planetarium].


Tiket masuk 7.000 untuk dewasa dan 3.500 untuk anak-anak. Sementara Ayah antri tiket [oya, antri tiketnya ada tempat duduk untuk 300 orang], saya dan Kimi muter-muter TIM. Bangunan yang 4 tahun lalu masih berupa tumpukan batu bata sekarang udah jadi teater megah, kalo ga salah namanya teater HB Jassin. Di teater sebelahnya juga ada anak dan remaja putri yang lagi latihan tari bali, sayup-sayup gamelan bali terdengar dari bagian belakang teater. Kami juga mampir sebentar ke XXI liat-liat poster film [hiks..terakhir kali ke bioskop 3.5 tahun lalu waktu Kimi belum lahir. Belum berani ngajak Kimi ke bioskop, jadi cukup liat poster film nya aja kalo mampir >,<], di sepanjang gedung pertunjukan juga ada toko buku kecil [jual buku baru dan second, klangenan AyahKimi sejak jaman dulu], penjual pecel dan bakso lesehan yang baunya mak nyoos, dan di seberang sana nun jauh disana ada deretan warung makan yang akan jadi next destination kami setelah dari planetarium. Lapaaaar banget sebenernya, tapi waktunya Cuma cukup untuk sholat dzuhur dan nyuapin Kimi sebelum mulai antri lagi masuk bioskop planetarium hehe


Ruang pertunjukannya mirip biskop biasa gitu, berbentuk lingkaran dengan deretan kursi merah yang keliatan terawat, cukup untuk sekitar 300 astronot ;p. Jam 1 lewat 5 menitan, pertunjukan pun mulai, ada pemandu yang bercerita sepanjang pertunjukan jadi orang awam seperti saya jadi tambah pinter disini. Di langit planetarium yang berbentuk kubah besar gelap gulita tiba-tiba muncul 1 bintang [kalo nggak salah si bintang timur] lalu tambah satu lagi sampai akhirnya langit penuh ribuan bintang. Spontan penonton bertepuk tangan riuh, Subhanallah baguuuuus banget itu langit. Terutama untuk orang Jakarta yang –mungkin- belum pernah sekalipun lihat bintang sebanyak itu di langit. Lalu perjalanan luar angkasapun dimulai, menelusuri planet-planet, menghindari bintang jatuh, kawah-kawah di merkurius akibat hujan meteor, atmosfir venus yang berwarna orange, satelit, matahari, galaksi, sampai seluruh alam semesta. Kita bener-bener Cuma sepersekianmilyar titik debu kalo dibanding ciptaan Allah SWT yang maha kaya itu. Lalu terakhir, kita kembali ke bumi si planet biru. Seruuu pokoknya. Kimi aja betah nonton 1 jam [padahal jam 1 siang adalah jam tidurnya, bela-belain melek demi sensasi luar angkasa wkwk]. 


Selanjutnya, makan siang nostalgia kami: sop iga kambing. Empuknya daging kambing + segernya kuah sop yang ‘dikeceri’ jeruk nipis dan sambal mengantar kami kembali ke dunia nyata: jakarta yang macet, agak becek, dan berdesak-desakan di KRL untuk pulang :) 


Happy touring :)
Devi-BunKim


Info lengkap mengenai Tim dan planetraium bisa diakses di wikipedia dan situs resmi TIM

Alamat Planetarium Jakarta : Jl. Cikini Raya No. 73 , Taman Ismail Marzuki ( TIM ), Jakarta tel : 021 - 2305146

Cara mencapai Planetarium dengan kendaraan umum :
KERETA API LISTRIK ( KRL ) : dari arah Bogor , Jakarta Kota, Bekasi turun di Stasiun Kerata Api Cikini. dari Stasiun dapat menyambung dengan Metromini No. 17 arah Pasar Senen atau cukup naik Bajaj yang jaraknya sekitar 1 km, atau ojek
BUS : Metromini No. 17 Jurusan Pasar Senen - Manggarai, Kopaja No. 57 Jurusan Kampung Rambutan - Cililitan - Tanah Abang, Kopaja No. 20 Jurusan Pasar Senen - Lebakbulus ( rute kembali dariLebak Bulus menuju Pasar Senentidak lewat Planetarium TIM ).

No comments:

Post a Comment