Thursday 7 May 2015

Taman-taman hijau untuk melewatkan weekend


Tahun ini, genap 5 tahun  keluarga kecil kami tinggal di Bekasi. Nggak bisa dipungkiri, di Bekasi memang susaaaaah sekali menemukan taman atau RTH [ruang terbuka hijau], kabarnya sih baru tahun ini Pemkot Bekasi akan mulai menciptakan Bekasi  1000 taman. Waaah... senang sekali kalo benar bisa terwujud. Selama ini kalo kami pengen menikmati hamparan rumput yang luaaaaas, kami harus pergi cukup jauh ke Bogor atau Jakarta. Ya... seperti kebanyakan orang di sekitar sini, untuk liburan dan hiburanpun kami harus berjibaku dengan kemacetan dulu hehehe.
Tapi nggak papa, justru disitulah seni hidup di pinggiran kota ya. Apalagi kami punya  anak kecil yang perlu sering-sering diajak main ke alam terbuka. Libur weekend ke mall sih oke-oke saja tapi kami lebih memilih melewatkan weekend di alam terbuka, dengan beberapa pertimbangan seperti bahwa alam terbuka lebih bagus untuk kami refreshing, melatih kemampuan motorik anak, bisa sambil belajar juga karena biasanya kami mengunjungi tempat wisata yang menyediakan fasilitas edukatif, dan bisa mengajari anak untuk berhemat juga, liburan nggak harus belanja di mall.
 Nah...untuk itulah kami rajin hunting tempat-tempat wisata alternatif yang ada di sekitar Bekasi. Tempat yang banyak pohon, ada sarana permainan/ wisata edukatif, ada hamparan rumput untuk lari dan lompat, tapi juga nggak terlalu sulit dilintasi karena libur weekend kan cuma 2 hari, kalo terlalu capek nanti yang ada malah kena sindrom i hate monday hehe. Syukurlah ini jaman internet, kami cukup ketik keyword dan  akan muncul review dari puluhan blog mengenai wisata alternatif di sekitar tempat kami tinggal. Dan inilah beberapa tempat yang menawarkan kesegaran alam terbuka dimana anak-anak bisa melewatkan liburan weeekend dengan bermanfaat:

1.       Kebun Raya Bogor/ KRB



Waah.. ini sih udah pasti semua orang tau ya, mungkin semua orang pernah menyelusuri kelokan-kelokan teduh di KRB. Memang tempat ini sangat menyenangkan, karena ada lapangan luas berrumput hijau, pohon-pohon yang teduh, taman menjangan di sekitar istana Bogor, dan museum zoologi. Selain itu fasilitasnya juga cukup lengkap, ada mobil keliling untuk yang mau keliling KRB tapi nggak mau capek, ada beberapa mushola, ada spot-spot cantik yang bisa dijadikan back ground foto keluarga atau prewedding, kedai makanan kecil, penyewaan sepeda, dan bahkan ada tempat khusus laktasi untuk ibu menyusui lho.




Di salah satu sudut KRB juga terdapat museum Zoologi yang menyimpan koleksi berbagai macam awetan binatang dan kerangka binatang, yang paling menarik di bagian depan museum ada display kerangka paus biru lengkap dengan baleen [penyaring krill yang terdapat dalam mulut paus biru].




Untuk mencapai tempat ini dari Jakarta, kami biasanya menggunakan commuter line tujuan Bekasi –Kota [turun di stasiun Manggarai] lalu lanjut naik commuter line Jakarta – Bogor [turun di stasiun Bogor] lalu disambung dengan angkot 02 [warna hijau – orange] . Harga tiket masuk Rp. 14.000/ orang, terjangkau banget ya jadi pantes aja kalo tempat ini jadi idola bagi keluarga untuk melewatkan akhir pekan yang menyenangkan.


2.       Taman Monas



Taman yang satu ini pastinya juga sangat terkenal ya di seantero ibu kota, banyak yang datang ke Monas untuk menaiki tugunya dan melihat pemandangan Jakarta dari ketinggian. Tapi kami biasanya kesana untuk sekedar jalan-jalan dan berteduh di taman-tamannya yang rindang sambil mengawasi  si anak lanang bermain off road sepeda, pura-pura tentu saja. 



Tiap Sabtu-Minggu pagi, taman Monas pasti padat banget dipenuhi orang-orang yang olah raga, anak-anak main bola dan layangan, atau para ABG yang ber-selfie ria. Apalagi ada car free day jadi orang-orang makin semangat olah raga dari Monas sampai ke Jl. Thamrin. Tapi ada taman teduh di sisi Jl. Medan Merdeka Barat yang biasanya sepi dan disitulah kami suka ‘mangkal’ nungguin bujang kecil kami main sepeda.



Monas ada di pusat kota jadi gampang sekali dicapai, bisa naik angkot atau busway [kalo nggak salah yang lewat Monas itu jurusan Pulogagung – Harmony dan Harmony – Blok M. Lupaaaa...udah 4 taun nggak nge-busway haha]. Kami dari Bekasi biasanya naik commuter line turun di stasiun Juanda lalu langsung jalan kaki menyusuri Sungai di samping masjid Istiqlal, sekitar 10-15 menit sampai ke Monas. Atau bisa juga naik kendaraan pribadi lewat tol lebih cepat dan nyaman pastinya.

3.       Setu Babakan



Setu atau situ dalam bahasa Betawi artinya kolam atau danau. Setu Babakan adalah salah satu perkampungan di Jakarta yang telah Ditetapkan oleh Pemkot sebagai cagar Budaya Betawi agar budaya Betawi terus lestari dan dikenal masyarakat luas. Kompleks setu Babakan terdiri dari sebuah danau buatan seluas 32 hektar yang dikelilingi perkampungan seluas 289 hektar. Karena memiliki fasilitas dan suasana perkampungan asli yang menarik, maka Setu Babakan mulai ramai dikunjungi wisatawan yang ingin melihat langsung kehidupan di perkampungan Betawi. 



Setu Babakan terletak di Srengseh Sawah, Jagakarsa, Jakarta selatan, kami mencapai tempat ini dengan commuter line turun di stasiun Lenteng Agung lalu dilanjutkan dengan naik angkot sekali jalan. Di tempat ini, ada banyak hal yang terkait dengan budaya Betawi seperti rumah adat Betawi, Ondel-Ondel, lagu-lagu Betawi, makanan khas Betawi, tanaman khas Betawi, tarian dan seni drama Betawi, dan budaya Betawi lainnya. 



Di sepanjang jalan di sekitar setu, kita bisa menemukan penjual kerak telor, dodol betawi, bir pletok, soto Betawi, ketoprak, nasi uduk, toge goreng, dan makanan populer lainnya dengan harga terjangkau.



Untuk anak-anak, terdapat arena permainan sederhana dan yang seru di setu-nya ada sepeda air yang bisa disewa untuk berkeliling setu dengan tarif sekitar 15rb/ 20 menit. Untuk masuk kawasan ini, kita nggak perlu bayar karcis masuk, hanya bayar paskir saja kalau bawa kendaraan pribadi.




4.       Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur 



Bumi perkemahan dan Graha Wisata Cibubur atau dikenal dengan Buperta, sangat reccomended untuk liburan keluarga karena selain memiliki pemandangan alam yang asri, tempat ini juga lengkap banget: ada danau dengan sepeda air, ada bumi perkemahan [bisa disewa untuk kelompok besar maupun keluarga], ada taman lalu lintas Saka Bhayangkara [mengajarkan anak tentang rambu-rambu dan tertib lalu lintas], ada kampoeng maen dan arena outbond, ada kolam renang, dan ada wisata taman lebah juga. 



Buperta seluas 210 hektar ini lokasinya sangat dekat dengan pintu keluar tol Cibubur [pintu keluar tol Jagorawi  km 13]  jadi sangaaaaatlah gampang mencapainya. Kami yang awalnya mengkhawatirkan kemacetan khas a la Cibubur akhirnya bernafas lega setelah sampai dengan waktu tempuh nggak sampai 30 menit dari Bekasi, weekend loooo padahal hihi
Waktu kami kesana, kami membayar tiket masuk total Rp. 23.000 untuk mobil dan 3 penumpang. Untuk parkir udah nggak ditarik ongkos lagi, tapi tempat parkir di sekitar danau memang nggak teratur... selang-seling sama dokar dan penjual makanan.







Kami memutari hampir seluruh areal Buperta, bermain sebentar di sekitar danau, lalu menyusuri jalan-jalan yang dilingkupi pohon-pohon besar di kanan-kirinya. Setelah selesai melihat-lihat, kamipun menuju pos keluar dan menanyakan dimana lokasi wisata taman lebahnya. Ternyata ada di dekat pintu keluar Buperta. Bagian depan taman wisata lebah ada deretan kios-kios yang menjual madu pramuka, lalu ada satu penjual asinan juga, lalu di sebelah kiri pintu masuk... disanalah kita bisa menemukan taman lebahnya.



Taman lebah ini merupakan taman dengan kotak ternak lebah yang bisa digunakan untuk tempat wisata edukasi anak-anak sekolah [ada semacam touring kecil yang mengajak anak-anak mempelajari proses peternakan lebah madu, jenis-jenis lebah, jenis-jenis madu, dan proses pengolahan madu sampai jadi madu kemasan siap konsumsi] dilengkapi dengan ayunan dan goa-goa buatan yang bisa untuk main petak umpet. Untuk memasuki taman ini nggak dipungut biaya, cuma kasih tips aja untuk mas-mas yang jadi ‘guide’ kita waktu lihat-lihat kotak lebahnya. Seru juga lihat lebah madu dengan sarang hexagonalnya yang berisi tetesan madu jernih dan larva serta berlomba mencari ratu lebahnya yang mana haha.




Mengakhiri jalan-jalan weekend kali ini, kami membeli 2 botol madu bee polen yang kata penjualnya bagus untuk daya tahan tubuh, kisaran harganya antara 125-300rb an untuk botol ukuran 650ml. Setelah itu kamipun  bersiap pulang lagi ke Bekasi, menerobos kemacetan yang mungkin sudah panjaaaaaaang siang hari itu..

Memang ya....tinggal di  Jabodetabek itu harus selalu berduel dengan kemacetan, apalagi kalo bawa mobil sendiri, lebih capek fisik dan psikis hehe. Makanya para produsen mobil berlomba menawarkan city car yang paling tangguh dalam menghadapi kemacetan,  mungkin solusinya adalah city car dengan body mungil, standar keamanan teruji, mesin irit dan ramah lingkungan, dan pastinya harga terjangkau seperti Toyota Agya.   




Mobil LCGC [Low Cost Green Car] keluaran PT. TAM ini ditujukan untuk pangsa pasar first time car owner, jadi selain menawarkan harga terjangkau juga tetap memperhatikan tampilan stylish dan keamanan. Bagi saya pribadi, ini penting banget ya karena yang ada di mobil itu kan orang-orang yang sangat kita sayangi, maka fitur keamanan seperti air bag wajib hukumnya. Agya dilengkapi dengan dual airbags srs, serta pretensioner dan force limiter seatbelt. Agya juga semakin kokoh dengan sistem body reinforcement dan teknologi new air freshener lever yang  membuat Agya sangat nyaman. 



Selain itu Agya juga ditujukan untuk para keluarga muda, makanya Agya dilengkapi dengan sistem ISOFIX untuk memberikan keamanan dan kenyamanan khususnya untuk pemasangan dan penggunaan baby car seat. Ini juga penting banget untuk para ayah-bunda yang harus berkendara dengan mengajak baby.



Agya punya 6 tipe yang bisa dipilih sesuai kebutuhan konsumen. Pilihan warna Agya juga banyak, ada 7 macem, saya naksir warna merahnya.... keren ya? hihihi. Tadi baca sekilas, ternyata yang merah ini versi facelift-nya Agya jadi baru muncul melakangan dan ada tambahan wiper di belakang.



Untuk wishlist weekend selanjutnya kira2 mau kemana ya? hmm... ke Bandung kayaknya seru euy. Mungkin ke Lembang Floating Market atau berpetualang ke Ciwidey... petik strawberry, lihat kawah putih, atau sekedar motret-motret cantik dan makan mie rebus di pinggir Situ Patenggang :D

Sumber info tambahan:

2 comments:

  1. belum pernah jelajah Cibubur, pengen nih suatu saat
    makasih rekomendasinya mba :D

    ReplyDelete
  2. Sama2 mbak, nanti kalo #myagyamystyle nya lolos, mampir cibubur deh :D

    ReplyDelete