Sunday 31 January 2016

Es Dawet Srabi



Udah 2 minggu ini, hampir tiap hari bikin poffertjes ala ala karena si krucil minta sarapan pake poffertjes isi keju. Krucil menyebutnya kue lumpur… ahahaha entah apa sebenarnya nama makanan yang saya buat ini ya, bahan yang dipake tepung terigu-gula-telur-susu-fermipan-dan sedikit minyak. Lalu karena udah lama ga ganti menu, kemarin kepikiran mau coba alternatif bahan selain tepung terigu karena tiap hari makan olahan tepung terigu yang tinggi gluten ‘kan nggak baik juga ya. Setelah cari-cari resep, dapatlah resep srabi yang cara bikin dan bahannya mirip dengan poffertjess ala ala tadi, bedanya kalo srabi ini pake tepung beras dan santan plus sedikit parutan kelapa. Tekstur dan rasanya agak beda sama srabi Solo, malah lebih deket ke apem.



Ternyata srabi yang dicetak pake cetakan poffertjes ini kebanyakan dong bikinnya. Mau dioles selai coklat atau keju kok kayak kurang pas. Akhirnya mikir-mikir lagi dan ingetlah sesuatu, ketika mudik ke kampung halaman suami di Blitar lebaran lalu, kami sempet mampir pasar dan menemukan penjual es dawet dengan isian beraneka ragam: ada dawet/ cendol, srabi, bubur sumsum, kacang hijau, bubur ketan hitam, dan beberapa lainnya lagi. Si penjual menata semua bahan ini di panci-panci besar dan ketika ada pembeli datang, pembeli boleh memilih apa saja isian yang dia sukai. Naah.. salah satu yang paling laris adalah es dawet srabi. Minuman ini mirip dengan es dawet pada umumnya, hanya saja disini dawet/ cendol digantikan oleh irisan srabi. Jadi kuah es yang manis-gurih-dingin dipadu dengan potongan srabi yang kenyal dan gurih. Pas untuk dinikmati pagi, siang, maupun sore sambil ngobrol bersama teman atau keluarga. 



Kemudian beberapa hari lalu saat browsing, saya baru tahu kalau ternyata es dawet srabi ini adalah salah satu minuman khas Blitar. Meskipun tidak sepopuler es plered, tapi citarasanya yang manis dan gurih pasti akan segera disukai siapapun, apalagi kuahnya menguarkan aroma wangi daun pandan dan daun jeruk purut, eksotis! Di daerah asalnya, es dawet srabi biasa disajikan bersama sedikit cendol, bubur sumsum, kacang hijau rebus, atau irisan nangka.



Kebetulan bulan Januari ini pas ada challenge ‘leftover’ di IDFB, mau ikut setoran meskipun udah mepet deadline hehe. Maka jadilah es dawet srabi leftover untuk menghabiskan stok srabi di dapur ^_^



Es Dawet Srabi

Bahan:
Srabi 4-5 buah, potong kecil [saya pakai srabi mini jadi 1 porsi pake 2-3 buah srabi, potong 4]

Kuah Santan:
1 liter santan encer
Sejimpit garam
1 lembar daun pandan, simpulkan
1 lembar daun jeruk purut, buang tulang daunnya

Kuah Gula:
200gr gula merah, sisir
300ml air

Bahan pelengkap: es batu, potongan nangka, tape, dll

Cara membuat:
1.  Kuah santan: Rebus santan bersama daun pandan, daun jeruk purut, dan garam dengan api kecil, aduk-aduk sampai mendidih. Saring, sisihkan.
2.  Kuah gula: Rebus air dan gula merah sampai gula merah larut, saring, sisihkan.
3.  Cara penyajian: tuang kuah gula di gelas, masukkan potongan srabi, tuangi dengan kuah santan pelan-pelan. Tambahkan bahan pelengkap dan es batu.
4.  Es dawet srabi siap dinikmati :)

** Postingan ini diikutsertakan dalam challenge "leftover' Januari 2016 di Indonesian Food Blogger

Selamat masak, selamat makan
Salam,
Devi 

2 comments: