Monday 8 July 2013

Ebelskivers



 

Udah lama banget mau coba resep ini tapi nggak tau kenapa nggak jadi-jadi bikinnya. Baru minggu kmaren bikin karena anak lanang request bola-bola labu untuk hadiah karena mau dipotret pake baju jualan Ibun. Okelah, karena paginya sesi foto udah berlangsung lancar jadi jam 10 udah bisa ngukus labu. Siangnya, mulai bikin adonan. Saya bikin ebelskivers labu isi keju untuk Kimi dan ebelskivers coklat untuk saya :D Kali ini share resep versi coklat dulu ya, yang labu – keju nyusul lagi nanti


Ebelskivers [aebelskeevers] adalah pancake bulat tradisional Kopenhagen, Denmark. Bentuknya sama kayak poffertjes dan takoyaki, cuma cara bikinnya sedikit beda. Adonan ebelskivers mirip dengan bolu-boluan/cake yang sering saya bikin selama ini, adonan kering + adonan basah dan kuning telur + putih telur yang dikocok terpisah. Pas matengnya, tekstur lebih lembut dan berrongga daripada poffertjes. Saya –seperti biasa- skip baking powder dengan pede-nya karena metode bikinnya udah familiar banget, dan alhamdulillah jadi juga si ebelskivers ini.


Btw, saya baru kali ini tau ada makanan bernama ebelskivers [bahasa Denmark, berarti potongan apel. Awalnya ebelskivers ini disajikan dengan potongan apel yang emang banyak terdapat di Denmark tapi lama-kelamaan ebelskivers makin variatif tergantung selera tiap keluarga, ada yang suka penyajian plain, tambahan gula bubuk, selai buah, karamel, coklat, dst]. Saya sukaaaa banget buku ebelskivers yang saya beli dari toko bukbek seharga 25rb ini karena dalemnya detail dan penuh dengan resep modifikasi. Diceritakan sejarah dan asal usul nama ebelskivers, variasi resep turun temurun, padu padan filling dan topping, dan tips-tips lainnya. Well, buat saya buku seperti ini jauh lebih menarik daripada buku berisi ratusan resep lengkap tanpa cerita apapun. Tentu saja saya punya juga buku resep lengkap 505 masakan gitu, dan sering saya pakai juga tapi rasanya nggak seheboh kalo saya baca buku yang berisi cerita lengkap tentang sebuah makanan. Ngayal deh, suatu saat nanti akan ada banyak buku yang bercerita lengkap tentang makanan khas di Indonesia ini, bukan cuma sharing resepnya tapi juga sejarah dibaliknya. Karena “semangkuk makanan menyimpan ribuan kisah tentang sejarah suatu bangsa dan perjalanan budaya masyarakatnya” [kalo ga salah pernah baca kata-kata ini di ulasan kuliner akhir bulan di koran Kompas]

Nah saya udah kebanyakan cerita, langsung ke resep aja ya:

Adonan dasar Ebelskivers coklat

1 cup [155gr] tepung terigu serba guna
2 sdm coklat bubuk
1 ½ sdt gula pasir
½ sdt baking powder [SAYA SKIP]
¼ sdt garam
2 telur ukuran besar, pisahkan putih dan kuningnya
1 cup [250ml] susu
2 sdm unsalted butter, lelehkan dan biarkan dingin

Filling: coklat masak/ DCC, potong kotak kecil

Cara membuat:
1. Campur tepung terigu, coklat bubuk, gula, dan garam di mangkok besar, aduk rata. Sisihkan.
2. Di mangkok lain, kocok kuning telur sebentar, lalu masukkan susu dan butter leleh. Kocok rata dengan whisker
3. Tambahkan adonan kuning telur ke adonan tepung, aduk menggunakan spatula sampai tercampur rata, sisihkan
4. Di mangkok bersih, kocok putih telur dengan kecepatan tinggi sampai stiff peak [puncak membentuk kerucut, tidak menetes lagi]
5. Dengan spatula, campurkan sedikit putih telur ke adonan tepung dan kuning telur. Ulangi sampai putih telur habis. Adonan siap digunakan
6.  Siapkan cetakan poffertjes, tunggu sampai cukup panas, api kecil. Tuang adonan sampai setengah lubang, isi dengan filling, tutup dengan adonan lagi sampai agak penuh. Tunggu sampai bagian bawah berkulit, balikkan adonan sampai berbentuk bola. Angkat dan sajikan

Sumber resep: Buku Copenhagen for dessert

Happy cooking :)
Devi - BunKim



2 comments:

  1. hmmm ... keliatannya enak :)

    ReplyDelete
  2. hihi iya mbak, dimakan sore2 sambil ngopi [kalo lagi nggak puasa]:P

    ReplyDelete