Sawarna adalah sebuah Desa yang
terletak di Jawa barat, tepatnya di Kabupaten Banten. Desa ini memiliki
hamparan alam yang sangat indah dan berragam sehingga sangat cocok dijadikan
tempat refreshing. Setidaknya ada 7 pantai, gua, perbukitan, dan desa cagar
budaya yang dimiliki Sawarna. Berbekal keinginan untuk menjelajahi keindahan
alam Indonesia khususnya di Jawa Barat, kami sekeluargapun mengunjungi Sawarna
pada akhir tahun 2015.
Dari lokasi kami di Bekasi, Sawarna
berjarak 192km yang bisa ditempuh dalam waktu sekitar 8-12 jam tergantung
kondisi lalu lintas dan kendaraan yang dipakai. Bagi wisatawan dari luar kota/
pulau, bandara yang paling dekat dengan Sawarna adalah Bandara Soekarno Hatta
[Tangerang, Banten] Dan Bandara Husein Sastranegara, Bandung]. Keduanya
berjarak sekitar 214km dari Sawarna. Rute paling pendek dari Bandara Soekarnoo
Hatta adalah sebagai berikut: Jl. Tol Prof. Sedyatmo - Tol Lingkar Dalam Jakarta – Tol Jagorawi –
Jl. Jakarta – Cibadak – Jl. Pamuruyan – Leuweung Datar – Jl. Leuweung Datar Pagkalan
– Cikidang , Pasir Suren – Bojong Soka – Buniwangi – Kiaralawang – Bhayangkara
– Karang Hawu – Bayah – Sawarna.
Dalam perjalanan menuju Sawarna, para
wisatawan akan disuguhi pemandangan yang memanjakan mata, mulai dari hamparan
persawahan, hutan yang menghijau, hingga pemandangan pesisir pantai dan deburan
ombak yang mempesona di kejauhan. Kami sempat mampir sebentar ke Pelabuhan Ratu
dan Pantai Karang Hawu yang terletak di dekat pusat kota Sukabumi. Kedua pantai
ini terletak di pinggir jalan raya utama jadi sangat mudah dijangkau.
Perjalanan dari Karang Hawu sampai ke Sawarna masih sekitar 50km lagi dengan
kondisi jalanan yang berkelok-kelok naik turun gunung. Tapi untunglah, jalanan
sudah mulus, hanya ada beberapa spot jalan yang masih dalam proses perbaikan dan
berkerikil.
Setelah menempuh perjalanan selama 10
jam, sampailah kami di Desa Wisata Sawarna, lalu kamipun segera mencari
penginapan. Tidak sulit mencari penginapan di Sawarna karena di sepanjang jalan
di kawasan pantai terdapat puluhan villa/ cottage dan ratusan penginapan, bahkan rumah-rumah
wargapun banyak yang disewakan untuk penginapan para wisatawan. Kami memilih sebuah
penginapan di tepi jalan utama dekat Muara Sawarna dengan pertimbangan ada di
dekat pantai dan tempat parkirnya cukup memadai. Tarif penginapan di sekitar
Sawarna berkisar antara 100-600rb/malam.
Desa Wisata Sawarna memiliki sekitar 7
pantai fenomenal, tapi sebagian besar dari pantai-pantai itu tidak bisa dijangkau
mobil. Satu-satunya alat transportasi yang bisa menjangkau adalah motor, kalau
mau berjalan kaki juga cukup jauh yaitu sekitar 2-5km dari jalan raya. Bagi wisatawan
yang datang tanpa motor, tak perlu khawatir karena di sepanjang jalan sekitar
Sawarna banyak tukang ojek yang menawarkan jasa untuk mengantar para wisatawan
menjelajahi pantai-pantai terindah Sawarna. Selain itu juga ada beberapa warga
yang menyewakan motornya dengan tarif 50-100rb untuk sekali pakai, tergantung
lamanya menyewa. Kami memilih menyewa motor dari penginapan agar lebih
fleksibel menentukan tujuan, meskipun sama sekali belum tahu rute menuju pantai
tapi tak mengapa karena banyak warga yang dengan ramah dan jelas akan menjawab
pertanyaan wisatawan mengenai arah pantai-pantai di Sawarna.
Tujuan kami sore itu adalah pantai
Tanjung Layar dan pantai Pasir Putih. Pasir putih memiliki hamparan pasir putih
yang lembut dan landai, cocok untuk bermain-main ombak, sedangkan Tanjung layar
terkenal dengan karang kembar raksasa yang berbentuk seperti layar, salah satu
favorit wisatawan untuk melewatkan sunset. Untuk sampai kesana, kami harus
melintasi jalanan kecil yang berliku, dan sesampainya di Tanjung Layar,
terbayarlah sudah perjalanan panjang dari rumah tadi, pantainya benar-benar
baguuuuuuus.
Dua karang raksasa yang menjadi
landmark Sawarna dikelilingi puluhan wisatawan, baik itu yang mau selfie maupun menikmati bibir pantai berkarang
itu. Karena hampir seluruh permukaan pantai tertutup karang, jadi kebanyakan
wisatawan hanya datang untuk memotret dan menikmati sunset, bukan untuk berenang. Sekitar jam 5 lewat, kami berpindah
ke Pantai Pasir Putih yang banyak digunakan untuk bermain ombak oleh para
wisatawan. Jarak tempuh 2 pantai ini sekitar 5 menit naik motor. Sepanjang
jalan kita akan disuguhi pemandangan pantai lengkap dengan debur ombak yang
memanggil-manggil. Sayangnya, saat kami sampai di pantai Pasir Putih, matahari
sore yang berwarna bulat kemerahan itu malah menghilang di balik awan mendung. Sebelum
jam 6 sore, kami memutuskan segera kembali ke Penginapan untuk beribadah dan
makan malam. Untuk menu makan malam, kami memesan secara terpisah ke
penginapan. Harganya cukup masuk akal, 100rb/ orang untuk 3 kali makan. Khusus
makan malam, menu yang terhidang sangat komplit dan melimpah: ikan bakar, cumi goreng,
udang saus padang, dan tak lupa sayur cah.
Keesokan harinya, kami merencanakan
berburu sunrise di pantai Legon Pari lalu
mengakhiri petualangan di Goa Lalay. Sebenarnya di sekitar Legon Pari masih ada
beberapa pantai lagi seperti Karang Taraje dan Karang Beureum yang juga sangat
terkenal karena benteng karang alami-nya, tapi karena keterbatasan waktu maka
kami hanya akan mengunjungi 2 tempat saja pagi itu. Sebelum berangkat, penjaga penginapan
yang kami tanyai rute ke Legon Pari sudah menjelaskan kalau jalan ke arah Legon
Pari masih jelek. Dan ternyata benar, Legon Pari ada di balik sebuah bukit
gersang dengan jalan kecil yang cukup terjal dan harus kami tempuh selama sekitar
20 menit. Walaupun agak kesiangan sampai di Legon Pari, tapi semuanya terbayar
melihat indahnya hamparan pantai yang masih bersih dan sepi. Pagi itu, hanya
ada sekitar 10 orang yang menikmati sunrise
bersama kami. Cahaya matahari pagi semburat keemasan terpantul di atas deburan
ombak pantai Legon Pari, sungguh dramatis dan membuat siapapun makin jatuh
cinta pada alam Indonesia.
Puas bermain di pantai Legon Pari,
kami melanjutkan perjalanan ke Goa Lalay [Lalay: kelelawar]. Ternyata perjalanan
dari Legon Pari ke Goa Lalay juga tak kalah memacu adrenalin. Sekitar 30 menit,
sampailah kami di Goa Lalay. Goa ini digenangi air setinggi betis orang dewasa.
Kami tidak sempat menjelajah bagian dalam goa karena harus menghemat energi untuk
pulang nanti. Cukuplah menikmati keindahan goa dari luar dan sedikit masuk ke
dalamnya. Menurut penjaganya, Goa Lalay ini memiliki 2 jalur penelurusan yaitu
sepanjang 400m dan 2km. di sekitar goa Lalay ada mushola kecil, warung, dan
tempat penyewaan helm/ senter bagi yang mau menelusuri goa. Setelah
beristirahat sebentar, kami memutuskan kembali ke penginapan. Jalan dari Goa
Lalay kearah penginapan sudah cukup dekat dan jalannya pun lumayan bagus, sekitar 15
menit kami sampai dengan selamat ke penginapan. Setelah sarapan dan
membersihkan badan, kami bersiap kembali ke Bekasi. Awalnya, kami ingin pulang
dengan menelusuri kembali rute keberangkatan tapi ternyata jalan ditutup karena
sedang ada pambangunan jalan, lalu kamipun harus berbalik arah memutar ke arah Bayah.
Tak jauh dari Muara Sawarna, kami kembali disuguhi satu pantai yang masih
termasuk dalam kawasan desa wisata Sawarna, yaitu Pantai Pulo Manuk. Pantai ini
landai dan berpasir putih, banyak perahu nelayan berjajar di tepinya. Lokasinya
di dekat jalan raya sehingga mudah diakses. Setelah mampir sebentar di Pulo
Manuk, kami meneruskan perjalanan 10 jam ke Bekasi. Petualangan seru di Surga
Sawarna menutup tahun 2015.
Tahun 2016, masih banyak tempat lain
yang ingin kami jelajahi, salah satunya adalah Bali. Meskipun sudah sangat
mainstream, tapi nampaknya Bali tak pernah kehilangan pesona. Mungkin, ikut
salah satu paket wisata yang ditawarkan oleh travel agent bisa jadi pilihan
mengingat ada banyak sekali tempat menarik di Bali. Apalagi, kalau ada travel
agent yang lengkap menyediakan jasa pemesanan tiket pesawat, paket wisata,
penyewaan mobil, dan paket wisata kuliner/ restoran jadi liburan bener-bener
terasa seperti liburan dan bukannya malah bingung memilih dan mengurus ini itu
yang menguras energi hehehe. Yang tertarik dengan paket-paket liburan di Bali,
coba deh tengok di Vokamo.
Selain ada banyak paket liburan, pembayarannya juga udah lebih gampang karena
bisa dibayar lewat Alfamart. Atau kalau belum menentukan tujuan liburan, baru
mau ceki-ceki tiket pesawat yang paling murah juga bisa cek di vokamo.com. Psssst..
buat pelanggan newsletter Vokamo juga ada voucher-voucer khusus lo.
No comments:
Post a Comment