Monday, 15 February 2016

Terimakasih Mass Market: Komunitas Mass market di Layar Smartphone



Saat ini, dunia dan penghuninya sedang menuju masa depan bernama: dunia digital. Teknologi baru bermunculan, membuat gaya hidup dan kebutuhan manusia berubah. Diawali dengan perubahan pola komunikasi saat handphone ditemukan yang kemudian berkembang pesat dalam beberapa tahun menjadi smartphone yang superlengkap dan akan menjadi ultralengkap suatu saat nanti sebelum digantikan dengan teknologi yang lebih canggih lagi. Semakin terjangkaunya harga smartphone membuatnya mudah dimiliki siapapun, saat ini hampir semua orang sudah menggengam smartphone mulai dari anak-anak sampai orang tua. Smartphone memungkinkan orang menjelajahi dunia online tanpa batasan waktu dan tempat, berita tersebar dengan cepat, informasi merambat seperti kilat. Dan lambat laun hal itu menggeser kebiasaan dan gaya hidup, khususnya pola berbelanja. Jutaan orang memegang smartphone dan mengakses internet secara online, itu adalah pangsa pasar yang maha luas. Rupanya hal ini segera dilirik para pelaku bisnis, mulai dari pedagang kecil hingga raksasa marketplace berloma menawarkan layanan belanja online untuk memudahkan konsumen.
Jenis barang yang dijual sangat beragam, mulai baju, perlengkapan anak dan mainan, elektronik, peralatan penunjang hobi, alat tulis dan perkantoran, fashion dan pernak-pernik, hingga makanan bahkan sayuran dan sembako-pun sekarang dapat dibeli secara online. Pasar online ini memang sangat menggiurkan hingga setiap orang ingin mencobanya. Baguskah itu? Tentu saja bagus jika kita pandai mengendalikan smartphone kita [bukan smartphone yang mengendalikan kita :D]

 
Salah satu keuntungan bagi saya adalah dalam hal kuliner. Saya bertempat tinggal di Bekasi, tapi bisa dengan mudah memesan sambal dan lumpia khas semarang, tape daun jambu khas Kuningan, pie khas Surabaya, Bolu khas Medan, dan jajanan apapun bisa dengan mudah saya dapatkan dengan beberapa kali klik transaksi di Internet. Produk-produk tersebut dibuat oleh penduduk asli daerah dan akan dikirim langsung dari daerah asalnya. Sebagian besar dari makanan yang pernah saya pesan online ini dibuat oleh pengusaha rumahan, kadang mereka menitipkan produk olahannya pada toko-toko yang menyediakan oleh-oleh khas suatu daerah dan saat dunia belanja online makin terkenal merekapun mulai memasarkannya via internet.


 Begitulah, dunia berubah dan saat ini saya bisa bertransaksi dengan para produsen makanan khas daerah Nusantara secara online. Terimakasih, dear online seller dan para produsen makanan nusantara yang telah membantu saya mencicipi berbagai macam makanan khas daerah dengan citarasa otentik yang siiiip. Para produsen dan online seller ini beruntung karena dengan cepat beradaptasi memanfaatkan teknologi sehingga bisa memperluas jaringan pemasaran, sementara itu ada beberapa kelompok pedagang dan produsen yang kurang memiliki akses informasi dan atau keterampilan, serta keterbatasan modal. Dalam tulisan ini, kelompok kedua ini ini termasuk dalam komunitas mass market, yaitu kelompok masyarakat pra-sejahtera produktif, UKM, dan pensiunan yang memiliki usaha skala kecil. Mass market secara umum berarti pasar yang luas, menyediakan barang/ jasa yang bisa dipakai oleh semua orang tanpa segmentasi pasar yang jelas. 

 
 Mass market merupakan komunitas penting yang ikut menggerakkan perekonomian masyarakat, karena melibatkan banyak anggota masyarakat meskipun dilakukan dalam skala kecil. Secara personal, mass market juga memberikan kontribusi penting pada kehidupan seseorang karena membantu menyediakan makanan, jahitan pakaian, atau perlengkapan lainnya. Kalau saya, seperti yang telah saya ceritakan di awal tadi, sangat terbantu dengan adanya mass market produsen makanan khas nusantara yang memasarkan produknya secara online.
Pada keadaan tertentu, mass market bisa mengalami keterpurukan karena kurangnya modal, pengelolaan keuangan yang kurang profesional, kurang keterampilan/ skill, atau mungkin karena kondisi kesehatan pemilik usaha yang tidak stabil. Menyadari permasalahan tersebut, BTPN yang selama ini terkenal sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat lantas membangun sebuah sistem simbiosis mutualisme yang diwadahi dalam BTPN Sinaya, yaitu unit khusus pendanaan bisnis BTPN.



Masyarakat yang tertarik dengan program pemberdayaan BTPN dan menabung di BTPN Sinaya akan memperoleh 2 manfaat sekaligus yaitu pertumbuhan dana tabungan dan bisa ikut memberdayakan perekonomian komunitas mass market. Seluruh dana yang disimpan nasabah di BTPN Sinaya akan lebih bernilai karena disalurkan kembali kepada masyarakat berpenghasilan rendah serta pelaku usaha mikro dan kecil untuk memberdayakan mereka. Simulasi dibawah ini bisa membantu mengenal lebih jauh manfaat BTPN Sinaya, jika saya menabung Rp. 500.000/bulan selama 3 tahun maka dana akan tumbuh menjadi Rp. 19.434.500 dan pada saat yang sama saya bisa membantu pelaku UKM seperti Ibu Maimunah di Manado yang awalnya hanya memproduksi 10 toples kue lalu setelah ikut program BTPN jumlah produksinya naik menjadi 200 toples per hari.
Menurut saya, program BTPN ini bagus banget sih ya. Selain bantuan modal, ada juga fasilitas lain seperti pelatihan keterampilan, pelatihan pengelolaan keuangan, pemeriksaan kesehatan, konsultasi dengan ahli, dan lainnya. Programnya sudah terpadu dan pastinya sangat mendukung bangkitnya perekonomian rakyat. Mungkin yang perlu disusun ke depan adalah menyediakan marketplace sehingga komunitas mass market binaan BTPN Sinaya dapat memperluas pasarnya secara online. Di situs BTPN Sinaya ini sudah ada beberapa profil pelaku UKM yang merasaan manfaat BTPN Sinaya, produk mereka sangat menarik dan mungkin bisa dipasarkan diluar daerah secara online.

No comments:

Post a Comment