Saat ini, dunia
dan penghuninya sedang menuju masa depan bernama: dunia digital. Teknologi baru
bermunculan, membuat gaya hidup dan kebutuhan manusia berubah. Diawali dengan
perubahan pola komunikasi saat handphone ditemukan yang kemudian berkembang
pesat dalam beberapa tahun menjadi smartphone yang superlengkap dan akan
menjadi ultralengkap suatu saat nanti sebelum digantikan dengan teknologi yang
lebih canggih lagi. Semakin terjangkaunya harga smartphone membuatnya mudah
dimiliki siapapun, saat ini hampir semua orang sudah menggengam smartphone
mulai dari anak-anak sampai orang tua. Smartphone memungkinkan orang
menjelajahi dunia online tanpa batasan waktu dan tempat, berita tersebar dengan
cepat, informasi merambat seperti kilat. Dan lambat laun hal itu menggeser
kebiasaan dan gaya hidup, khususnya pola berbelanja. Jutaan orang memegang
smartphone dan mengakses internet secara online, itu adalah pangsa pasar yang
maha luas. Rupanya hal ini segera dilirik para pelaku bisnis, mulai dari
pedagang kecil hingga raksasa marketplace berloma menawarkan layanan belanja online
untuk memudahkan konsumen.
Jenis barang
yang dijual sangat beragam, mulai baju, perlengkapan anak dan mainan,
elektronik, peralatan penunjang hobi, alat tulis dan perkantoran, fashion dan
pernak-pernik, hingga makanan bahkan sayuran dan sembako-pun sekarang dapat
dibeli secara online. Pasar online ini memang sangat menggiurkan hingga setiap
orang ingin mencobanya. Baguskah itu? Tentu saja bagus jika kita pandai
mengendalikan smartphone kita [bukan smartphone yang mengendalikan kita :D]
Salah satu
keuntungan bagi saya adalah dalam hal kuliner. Saya bertempat tinggal di
Bekasi, tapi bisa dengan mudah memesan sambal dan lumpia khas semarang, tape
daun jambu khas Kuningan, pie khas Surabaya, Bolu khas Medan, dan jajanan apapun
bisa dengan mudah saya dapatkan dengan beberapa kali klik transaksi di
Internet. Produk-produk tersebut dibuat oleh penduduk asli daerah dan akan dikirim
langsung dari daerah asalnya. Sebagian besar dari makanan yang pernah saya
pesan online ini dibuat oleh pengusaha rumahan, kadang mereka menitipkan produk
olahannya pada toko-toko yang menyediakan oleh-oleh khas suatu daerah dan saat
dunia belanja online makin terkenal merekapun mulai memasarkannya via internet.
Begitulah, dunia
berubah dan saat ini saya bisa bertransaksi dengan para produsen makanan khas
daerah Nusantara secara online. Terimakasih, dear online seller dan para
produsen makanan nusantara yang telah membantu saya mencicipi berbagai macam
makanan khas daerah dengan citarasa otentik yang siiiip. Para produsen dan online
seller ini beruntung karena dengan cepat beradaptasi memanfaatkan teknologi
sehingga bisa memperluas jaringan pemasaran, sementara itu ada beberapa
kelompok pedagang dan produsen yang kurang memiliki akses informasi dan atau
keterampilan, serta keterbatasan modal. Dalam tulisan ini, kelompok kedua ini
ini termasuk dalam komunitas mass market,
yaitu kelompok masyarakat pra-sejahtera produktif, UKM, dan pensiunan yang
memiliki usaha skala kecil. Mass market
secara umum berarti pasar yang luas, menyediakan barang/ jasa yang bisa dipakai
oleh semua orang tanpa segmentasi pasar yang jelas.
Mass market merupakan
komunitas penting yang ikut menggerakkan perekonomian masyarakat, karena
melibatkan banyak anggota masyarakat meskipun dilakukan dalam skala kecil. Secara
personal, mass market juga memberikan
kontribusi penting pada kehidupan seseorang karena membantu menyediakan
makanan, jahitan pakaian, atau perlengkapan lainnya. Kalau saya, seperti yang
telah saya ceritakan di awal tadi, sangat terbantu dengan adanya mass market produsen makanan khas
nusantara yang memasarkan produknya secara online.
Pada keadaan
tertentu, mass market bisa mengalami
keterpurukan karena kurangnya modal, pengelolaan keuangan yang kurang profesional,
kurang keterampilan/ skill, atau mungkin karena kondisi kesehatan pemilik usaha
yang tidak stabil. Menyadari permasalahan tersebut, BTPN yang selama ini
terkenal sebagai bank yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi rakyat lantas
membangun sebuah sistem simbiosis mutualisme yang diwadahi dalam BTPN Sinaya,
yaitu unit khusus pendanaan bisnis BTPN.
Masyarakat yang
tertarik dengan program pemberdayaan BTPN dan menabung di BTPN Sinaya akan
memperoleh 2 manfaat sekaligus yaitu pertumbuhan dana tabungan dan bisa ikut
memberdayakan perekonomian komunitas mass
market. Seluruh dana yang disimpan nasabah di BTPN Sinaya akan lebih
bernilai karena disalurkan kembali kepada masyarakat berpenghasilan rendah
serta pelaku usaha mikro dan kecil untuk memberdayakan mereka. Simulasi dibawah
ini bisa membantu mengenal lebih jauh manfaat BTPN Sinaya, jika saya menabung Rp.
500.000/bulan selama 3 tahun maka dana akan tumbuh menjadi Rp. 19.434.500 dan
pada saat yang sama saya bisa membantu pelaku UKM seperti Ibu Maimunah di
Manado yang awalnya hanya memproduksi 10 toples kue lalu setelah ikut program
BTPN jumlah produksinya naik menjadi 200 toples per hari.
Menurut saya,
program BTPN ini bagus banget sih ya. Selain bantuan modal, ada juga fasilitas
lain seperti pelatihan keterampilan, pelatihan pengelolaan keuangan,
pemeriksaan kesehatan, konsultasi dengan ahli, dan lainnya. Programnya sudah
terpadu dan pastinya sangat mendukung bangkitnya perekonomian rakyat. Mungkin yang
perlu disusun ke depan adalah menyediakan marketplace
sehingga komunitas mass market binaan
BTPN Sinaya dapat memperluas pasarnya secara online. Di situs BTPN Sinaya ini
sudah ada beberapa profil pelaku UKM yang merasaan manfaat BTPN Sinaya, produk
mereka sangat menarik dan mungkin bisa dipasarkan diluar daerah secara online.