Friday, 31 January 2014

IDFB #14 Olahan Beras: Punten Pecel




Kalo pecel, semua orang pasti udah tau ya. Kalo punten? Apa itu punten? Bahasa Sunda untuk “maaf”? Hmm..mungkin iya. Tapi punten yang satu saya buat siang ini bukan jenis punten Sunda hehe. Saya baru ‘kenal’ punten sekitar sebulan lalu waktu mudik ke rumah suami di Blitar, Ibu Mertua dengan bersemangat menawari saya untuk sarapan “punten pecel”. Sayangnya bakul punten pecel yang ditunggu-tunggu ga datang selama 2 hari, jadi rasa penasaran saya hanya bisa dijawab dengan penjelasan Ibu kalo punten itu nasi gurih yang dipadatkan. Oke, ingatan saya langsung tertuju pada jadah [makanan khas Jogjakarta, terbuat dari ketan yang ditetel dan dipadatkan, biasanya dijajakan bersama bacem tempe/tahu. Di Jakarta dan sekitarnya, jadah ini biasanya dijual dalam bentuk gorengan/bakaran, belum pernah nemu jadah bacem disekitar sini] dan legendar [di kampung saya, biasa dibuat dari nasi sisa yang dikukus ulang lalu dihaluskan dan dipadatkan. Bisa dimakan begitu saja dengan tambahan kelapa parut dan kuah gula jawa/ juruh atau diiris tipis, dijemur, lalu digoreng jadi krupuk legendar]. Untungnya pada hari ke-3 saya di Blitar, Ibu berhasil juga nyegat bakul punten pecel... ah ya bentuknya mirip jadah, Cuma punten ini terbuat dari beras dan ada tambahan parutan kelapa muda. Rasanya gurih dan kenyal, mak nyooos dipadu sambel pecel Blitar yang pedas manis. Sluuuurp...!!! Kalo yang belum familiar dengan jadah atau legendar, maka punten pecel ini juga identik dengan lontong atau ketupat. Kalo lontong/ketupat berrasa hambar maka punten berrasa gurih santan dan wangi daun salam...



 Lalu siang ini saya ngotot bikin punten pecel di tengah keterbatasan bahan dan mahalnya sayur-mayur [kangkung dan bayam, harganya naik hampir 4 kali lipat pagi tadi >,<] karena semalam mampir IDFB dan tiba-tiba kangeeeeeeen masak lagi. FYI, saya udah hampir 2 bulan nggak masak yang agak serius karena baru buka lapak baru dan itu menguras energi dan pikiran, ternyata ya. tiap hari Cuma masak standar sayur dan lauk, cemilan pun paling Cuma pisang goreng. Dan siang ini, mumpung tanggal merah, bisa memberantaki dapur lagi :D Kebetulan juga IDFB challenge bulan Januari ini adalah masakan olahan beras yang didukung PureGreen sebagai penyedia beras organik berkualitas yang bisa dikonsumsi keluarga yang mengutamakan gizi dan kesehatan makanan [http://puregreenorganic.com/]. Maka punten pun bisa jadi alternatif pengolahan beras kalo ada yang bosen makan nasi terus tiap hari. Bagi Ibu-Ibu yang punya anak kecil, punten bisa dicetak di bento mold atau cetakan coklat yang lucu-lucu biar si kecil lahap maemnya hehe


 Nah kembali ke punten. Punten ini banyak ditemui di Blitar, Tulung Agung, Kediri dan sekitarnya. Dijual di warung makan atau dijajakan dari rumah ke rumah dengan harga sangat terjangkau, cukup 2-4rb saja per porsi. Lalu kenapa namanya punten sih? Saya juga ga ngerti dan dari hasil googling semalam pun tidak menemui titik terang asal muasal nama unik ini. Cuma di satu blog diceritakan kalau punten ini hasil kreasi para petani di daerah Jawa Timur yang menciptakan bekal yang praktis untuk dibawa kerja ke sawah. Punten dengan bentuknya yang padat dan rasanya sudah gurih, tentu praktis dijadikan bekal. Sukur-sukur kalo ada tambahan pecel, gorengan, dan krupuk :)



[Resep] 
PUNTEN PECEL

  1. Punten:
-          1 gelas beras Pure Green
-          3 gelas santan cair
-          2 lembar daun salam
-          2 sdm kelapa muda parut
-          ½ sdt garam

Cara membuat:
1. Rebus santan, garam, dan daun salam sampai mendidih, masukkan beras. Masak sampai air habis
2. angkat beras lalu campur dengan kelapa parut, aduk rata. Kukus sampai matang
3. panas-panas haluskan dengan tumbukan kayu/batu, lalu cetak di nampan atau baskom yang sudah dialasi daun pisang/plastik dan dioles sedikit minyak sayur, padatkan
4. setelah dingin, potong-potong dan sajikan bersama sayuran dan siraman sambel pecel

  1. Pecel:
-          Sayur mayur [kacang panjang, tauge, kangkung, bayam, sawi] direbus, tiriskan
-          Sambel pecel: kacang tanah digoreng lalu dihaluskan bersama cabai rawit, bawang putih, daun jeruk purut, kencur, garam, sedikit air asam jawa, dan gula jawa], encerkan dengan sedikit air matang
-          Krupuk untuk pelengkap

Selamat memasak ^^
Devi - BunKim